Hyosung Karion Terbaru DOHC, Power Naik Jadi 13.5 HP

0_468_700_http---172.17.115.180-82-ExtraImages-20140312103359_rt3

Bro n Sist…

Keberadaan Hyosung Karion di Indonesia memang hanya sebatas stock motor dari Bosowa yang kemudian dilimpahkan ke PT. Salomo. Setelah itu, sampai saat ini motor dual purpose tersebut tidak pernah lagi masuk ke Indonesia. Berbeda dengan disini, di Iindia justru Hyosung Karion baru mulai masuk di awal tahun 2014 lalu. Selain India, Hyosung Karion juga masih dijual di beberapa negara Eropa seperti Spanyol, Turki dll.

Bicara tentang Hyosung RT125 / Karion 2014, motor ini telah mengalami beberapa perubahan yang sifatnya improvement dari generasi sebelumnya diantaranya adalah : Continue reading

Hyosung Karion 125 Masih Diburu Penggila Adventure Ringan

10710978_10202256131798354_7108192388285674022_n

Bro n Sist…

Foto diatas adalah milik bro Imam Rangkuty yang dijepret beberapa waktu lalu di daerah Jonggol. Bro Imam adalah satu diantara sekian banyak penggemar Adventure ringan yang merasa sangat cocok dengan Hyosung Karion.

Motor 125 cc asal Korea ini sekarang makin sulit didapat. Jika tahun lalu masih banyak yang diiklankan di tokobagus maupun di Kaskus, sekarang sudah sangat jarang sekali terlihat. Kalaupun masih ada, statusnya sudah Sold.
Continue reading

[Roda Dua] Resale Value Tinggi Bukan Hanya Milik Brand Japan

image

Bro n Sist,

Foto diatas adalah Regal Raptor Daytona 350 milik om Torry. Tahun lalu motor ini dibandrol dengan harga 36.8 juta di dealer resmi di kawasan Jl. Samanhudi Jakarta. Saat ini harga pasaran RR Daytona seken tahun 2013 berkisar antara 34 – 38 juta. Wow..
Continue reading

Kesan Pertama Mengendarai Hyosung Comet ku..

Bro n Sist…

Ini adalah kali kedua saya blogging dengan menggunakan HP android entri level yang sudah berumur 2 tahun yaitu Samsung Galaxi mini. Mudah-mudahan keterbatasan sarana tidak menyurutkan semangat saya untuk menulis.

Sesuai judul tulisan ini, saya mencoba menceritakan tentang kesan pertama naik hyosung comet 250 yang saya jadikan sebagai pengganti bajaj pulsar 220 saya.

image

Ergonomy

Body Hyosung comet 250 yang setara motor 600cc ini memaksa saya untuk sedikit beradaptasi, terutama posisi stang yang jauh serta jok yang lumayan tinggi (lebih tinggi dari pulsar 220). Dengan postur badan saya yang hanya 174cm berat 68kg, kedua kaki saya harus benar-benar lurus untuk bisa menapak dengan sempurna. Kondisi ini sedikit menyusahkan saat di tengah perjalanan / kemacetan saya harus memundurkan motor, sedangkan untuk menyanggah dan memajukan motor tidak ada masalah.

Posisi foot step yang agak tinggi dan ke belakang, ditambah posisi badan yang harus sedikit merunduk untuk menjangkau stang, membuat motor ini terlalu “racy” untuk motor harian.

Mungkin hanya perlu sedikit beradaptasi dengan monster korea ini.

Handling

Biarpun berbadan besar, ternyata motor ini mudah untuk dikendarai. Bahkan lebih mudah untuk bermanufer jika dibanding dengan pulsar 220. Suspensi depan up side down serta belakang unitrack membuat saya lebih nyaman saat melibas tikungan.

Power & Torque

Untuk urusan ini saya hanya bisa membandingkan dengan dengan ninja 250, karena jujur saya belum pernah mengendarai motor 250cc selain ninja.

Jika dibanding ninja 250, torsi comet di putaran bawah sampai menengah lebih berisi namun di putaran diatas tidak segalak ninja 250. Ada yang bilang, konfigurasi engine V twin di comet adalah kompromi antara mesin torque ala satu silindernya CBR 250 dengan mesin powerfull ala dua silinder inline nya ninja 250. Tapi entahlah, saya belum pernah mengendarai CBR 250.

Bro n sist, sekian dulu cerita singkat menjajal hyosung comet 250. Silahkan dikomentari…