Bajaj Pulsar 220, Motor Murah Banget yg Enak Banget

Bajaj Pulsar 220 adalah motor istimewa, setidaknya di hati orang-orang yang pernah memiliki dan merasakan kenikmatan bersamanya. Walaupun di dunia luas masyarakat Indonesia, motor ini kerap dipandang sebelah mata.

Murahnya Kebangetan

Bajaj Pulsar 220 mulai dipasarkan di Indonesia pada tahun 2011 dengan banderol saat itu 20 juta sekian, kemudian ada diskon menjadi Rp. 18.650.000 saja. Artinya motor ini saat barunya di tahun 2012 dibanderol 7 juta lebih murah dari Honda Tiger Revo. Tentunya sangat menggiurkan bagi kaum mending yang bernyali saat itu.

Sepuluh tahun berlalu, di tahun 2021 ini harga Bajaj Pulsar 220 menjadi lebih gila, dalam artian gila murahnya. Saat ini Pulsar 220 baru dibanderol Rp. 11.500.000 Off the road. Anggaplah pengurusan STNK & BPKP 3 juta, maka jika ditambahkan harganya menjadi Rp. 14.500.000 saja On the road. Harga tersebut jauh lebih murah dibanding motor matic 110cc yang paling culun sekalipun! Stok Pulsar 220 baru saat ini masih ada di Situbondo dan Jember Jawa Timur. Bagi teman-teman yang berminat meminang Bajaj Pulsar 220 baru, bisa membeli lewat Tokopedia.

Pasaran Bajaj Pulsar 220 bekas pun tidak kalah menggiurkan. Motor dengan power maksimal 21HP ini pasaran harga bekasnya kisaran Rp. 5 juta sampai Rp. 7 juta untuk kondisi standar tergantung kondisi, daerah dan pajak. Sedangkan kondisi yang sudah dimodifikasi pasaran harganya kisaran Rp. 8 juta sampai Rp. 15 juta tergantung spesifikasi modifikasi yang menempel pada motor tersebut.

Spesifikasi Bajaj Pulsar 220 Bukan Kaleng-kaleng

Mesin
Tipe: 4 Tak, Pendingin Udara, DTS-i, SOHC
Volume Langkah: 220cc
Tenaga Maksimal 21,04 PS @ 8500 rpm
Torsi Maksimal: 19,12 Nm @ 7000 rpm
Starter: Elektrik


Suspensi
Depan: Teleskopik dengan pelapis anti-gesek (stroke 130)
Belakang: Nitrox


Rem
Depan: 260mm Disk
Belakang: 230mm Disk


Tangki
Kapasitas: 15 liter
Reserve, Useable: 3,2 liter, 2 liter


Elektrik
Aki: 12v Full DC
Lampu Depan: Low: Projector Lamp 55 W, High: Ellipsoidal Lamp 55W


Warna: Plasma Blue, Cocktail Wine Red dan Midnight Black


Dimensi
Panjang:2.035 mm
Lebar: 750 mm
Tinggi: 1.165 mm
Jarak Sumbu Roda: 1.435 mm
Jarak Terendah Ke Tanah: 165 mm
Berat Kosong: 152 kg

Dengan power mencapai 21HP, lampu depan projector dan langkah suspensi yang mencapai 130mm, sudah dipastikan motor ini tidak main-main. Setidaknya tiga hal tersebut sudah cukup menjadikan motor ini lebih unggul dibandingkan pesaingnya pada saat itu yaitu Honda Tiger Revo dan Yamaha Scorpio.

Di sektor performa mesin, Honda Tiger Revo hanya mampu memuntahkan power sebesar 16.7HP sedangkan Yamaha Scorpio memiliki power maksimal 18 HP.

Di sektor suspensi lebih gila lagi. Bajaj pulsar 220 berani memasang suspensi depan dengan diameter 37mm dengan travel mencapai 130mm. Tentu saja redaman suspensinya begitu maksimal dan bukan tandingan Scorpio bahkan Tiger Revo.

Vlog, Video Review Bajaj Pulsar 220 di YouTube, bisa klik disini..

Desain Tampak Aneh / Nyeleneh

Yup, motor ini memiliki desain yang aneh bagi masyarakat Indonesia. Kala itu masyarakat kita sudah terbiasa terpaku dengan desain motor yang konvensional. Motor laki untuk harian, cocoknya lampu bulat, jok menyatu untuk boncengan dan stang konvensional. Sedangkan Bajaj Pulsar 220 ini, menggunakan half fairing alias fairing separuh, jok terpisah dan stang jepit. Betul-betul bukan selera Indonesia.

Dengan desain yang aneh tersebut, akhirnya motor ini batal sukses meskipun memiliki spesifikasi yang mantap serta harga yang lebih murah dibanding pesaingnya. Ditambah lagi dengan hengkang kabur nya Bajaj dari Indonesia, menjadikan nasib motor bagus ini menjadi sangat menyedihkan.

Bajaj Pulsar 220 banyak dimodifikasi ala Ducati Multistrada / BMW GS

Dimensi motor ini yang lumayan besar, serta desain half fairing, menjadikan motor ini mudah dimodifikasi aliran adventure layaknya Ducati Multistrada atau BMW GS. Pemilik motor ini hanya perlu meninggikan suspensi, memasang moncong depan, crashbar dan pannier di motor ini, otomatis tampilan menjadi milik motor Adventure. Dibekali dengan suspensi yang memang mumpuni untuk jalanan jelek, Pulsar 220 yang dimodif Adventure ini rasanya pun memang enak untuk adventure. Jadi bukan sekedar tampilan semata.

Kualitas India

Bajaj Pulsar 220 memiliki kualitas India. Mungkin ini istilah yang paling tepat untuk menggambarkan bagaimana kualitasnya. Kualitas India ini bukan berarti lebih jelek dibanding motor buatan Indonesia.

Jadi begini, motor ini di beberapa bagian memiliki kualitas yang lebih baik dibanding motor lokal. Sebut saja tangki, Velg, Shock breaker depan maupun belakang, swing arm, tuas persneling yang dibuat serius seperti moge, dan lain-lain.

Di sisi lain ada beberapa bagian yang tidak bisa menandingi kualitas motor lokal, misalnya part-part berbahan karet di motor ini relatif lebih jelek dibandingkan motor lokal. Material blok mesin pun masih kalah dibandingkan Honda Tiger Revo yang bisa lebih tahan panas. Bahkan di awal-awal ada beberapa kasus Pulsar 220 rangkanya sedikit miring, termasuk motor saya yang lama.

Motor paling enak untuk jarak jauh

Dengan wheelbase mencapai 1.435 mm serta bobot 152 Kg, ditambah dengan geometri suspensi depan yang sedikit rebah, menjadikan motor ini mantap dipakai di kecepatan tinggi. Jauh mengalahkan pesaingnya. Yes, handling motor ini di kecepatan tinggi masih menjadi yang terbaik untuk motor dibawah 250cc. Di tahun 2011 saya sering melakukan perjalanan jarak jauh dengan Pulsar 220. Salah satunya bisa dibaca di blog lama saya, silahkan klik disini…

Ribet di perkotaan

Sebaliknya, motor ini menyulitkan penggunanya saat dipakai bermacet-macetan di perkotaan. Ada beberapa faktor dan karakter motor ini yang membuat susah di perkotaan:

  • Bobot berat, sulit bermanufer
  • Wheelbase panjang, semakin sulit bermanufer
  • Mesin cepat panas di kemacetan

Perawatan murah, tapi gampang-gampang susah

Selama pakai motor ini, perawatannya cukup murah. Selain harga sparepart nya yang wajar, motor ini juga termasuk bandel dan jarang jajan. Jika dibandingkan dengan Tiger Revo, minimal motor ini lebih hemat di tangki, nap gear yang lebih kuat, gear set yang lebih murah, baut knalpot lebih aman karena mesin lebih halus.

Walaupun murah, tapi merawat Bajaj ini gampang-gampang susah. Bengkel resmi sudah tidak ada. Bengkel biasa pun jarang yang memahami karakter motor ini. Untuk perawatan yang baik, biasanya harus dipegang oleh bengkel spesialis. Kabar baiknya, masih banyak bengkel spesialis Bajaj yang bertahan.

Sparepart tertentu Bajaj Pulsar 220 mulai langka

Untuk sparepart fast moving motor ini masih banyak beredar baik di bengkel spesialis Bajaj maupun di toko online. Tapi untuk part-part tertentu memang sudah mulai langka. Contohnya mika lampu depan kondisi baru, sudah mulai langka. Kalaupun ada harus beli satu set dengan lampu depan beserta projector dan reflektornya yang harganya tidak murah. Part-part body kondisi baru pun mulai langka. Untungnya banyak part copotan.

Mesin halus, bertenaga, tapi lemot di awal

Meskipun memiliki power 21.04HP, yang mana lebih besar dari Tiger Revo maupun Scorpio, Bajaj Pulsar 220 ini akselerasi awalnya sedikit lemah. Tidak bisa menghentak seperti Tiger maupun Scorpio. Torsi motor ini baru benar-benar terasa di atasi 4.000 Rpm.

Mesin motor ini sudah menggunakan Balancer sehingga getaran menjadi minim. Mesin Pulsar terasa lebih halus dibandingkan Scorpio apalagi Tiger Revo. Jika ada mesin Pulsar 220 yang getarannya sama dengan Tiger Revo, bisa dipastikan mesin tersebut rusak, atau bore up/ stroke up ekstrem.

Engine balncer di Bajaj Pulsar 220 juga menimbulkan suara desingan yang khas yang tidak dimiliki motor lain.

Bajaj Pulsar 220 Mesinnya panas dan susah netral

Bajaj Pulsar 220 menggunakan mesin SOHC pendingin udara dengan tambahan oil cooler 4 baris. Sayangnya, sudah ditambah oil cooler pun, mesin Pulsar masih jauh lebih panas dibanding Tiger. Mesin panas ini akan menyebabkan kampas kopling mengembang sehingga kopling akan sulit untuk terbebas meskipun tuas sudah ditekan penuh. Akibatnya akan susah sekali untuk menetralkan gigi Pulsar saat berhenti di kondisi mesin panas.

Bajaj Pulsar 220 Menggunakan BCU (Body Control Unit)

Jika mobil-mobil Eropa dan Amerika banyak menggunakan BCM (Body Control Module) untuk pengaturan kelistrikan, Bajaj Pulsar ini sudah menggunakan perangkat serupa yaitu BCU. BCU ini bertugas mengatur pembagian arus listrik ke berbagai perangkat motor.

Di satu siai, penggunaan BCU adalah teknologi canggih yang presisi dalam menjaga kelistrikan. Di sisi lain, BCU ini harganya lumayan mahal jika rusak.

Sein otomatis mati dan side stand notification

Salah satu atau salah dua fitur canggih Pulsar yang tidak dimiliki motor lain pada zamannya yaitu sein yang otomatis mati ketika motor sudah berjalan lurus selama beberapa saat.

Selain itu, Pulsar juga memiliki notifikasi di instrumen cluster saat standar samping turun. Ada lampu berwarna merah menyala saat standar samping belum naik. Pada kondisi ini, mesin tetap bisa dinyalakan tapi harus menekan tuas kopling. Lampu indikator tetap menyala sampai standar samping dinaikkan.

Banyak penggemar baru

Bajaj Pulsar 220 masih memiliki penggemar fanatik di berbagai daerah. Adapun banyak mantan pengguna Pulsar 220 yang sudah beralih ke motor lain, biasanya disebabkan karena naik kelas atau sudah bosan pakai motor kopling. Banyak diantara para mantan pengguna Pulsar yang kangen dengan Pulsar 220.

Selain penggemar Fanatik yang sudah merasakan nyamannya Pulsar 220 sejak awal, saat ini mulai banyak penggemar baru Pulsar 220. Para penggemar baru ini biasanya penggemar touring atau perjalanan jarak jauh yang secara tidak sengaja mencoba mencicipi Pulsar 220.

Kesimpulan

Bajaj Pulsar 220 ini motor enak dan murah. Namun ada beberapa catatan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Untuk membeli bekas, sebaiknya cari yang kondisinya masih baik, terutama di sektor mesin, serta pastikan jalur kelistrikan masih rapih.

Baca tulisan sebelumnya tentang Motor :

Modifikasi Yamaha Byson jadi Trail

Review Honda ADV 150 Apa Adanya

Kenapa pakai Suzuki Nex II?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *