Pantai Selaki Tarahan Lampung Selatan

Bro n Sist

Masih dalam rangkaian episode “Luntang-lantung ke teluk Kiluan Tanggamus Lampung”. Berikut ini proleevo mencoba berbagi cerita tentang salah satu pantai yang proleevo singgahi yaitu Pantai Selaki.

Bagi yang udah pernah melintasi jalur Bakauheni – Bandar lampung, pasti udah gak asing lagi dengan jalur turunan dan tikungan tajam di daerah Tarahan yang konon sering terjadi kecelakaan. Pihak kepolisian setempat pun memajang beberapa bangkai kendaraan di pinggir jalan sebagai warning bagi pengendara agar lebih berhati-hati. Tepat di tikungan yang menghadap ke jurang tersebut, di kejauhan terpampang pemandangan yang begitu indah. Continue reading

Luntang-lantung ke Teluk Kiluan, Tanggamus – Lampung

Bro n Sist…

Proleevo coba menuliskan cerita luntang-lantung menggunakan motor kesayangan yaitu pulsar 220F menuju Teluk kiluan yang terletak di kecamatan Kelumbayan kabupaten Tanggamus propinsi Lampung.

Untuk mencapai lokasi, proleevo menempuh rute Balaraja – Merak – Bakauheni – Teluk Betung – Padang Cermin – Kiluan dilanjutkan dengan menyebrang ke pulau Kelapa menggunakan Jukung. Continue reading

Sun Rise Puncak Sikunir Dieng “Negeri di Atas Awan”

Bro n Sist,

Masih dalam rangkaian riding liburan lebaran, kali ini proleevo coba menyajikan coretan luntang-lantung berburu Sun Rise di puncak Sikunir Dieng Jawa Tengah.

Buat Bro n Sist yang dari Jakarta, perjalanan ke dieng dapat menempuh rute Jakarta – Cirebon – Pekalongan – Kajen – Wanayasa – Dieng

 

 

 

 

 

 

 

Untuk melihat dengan menggunakan googel map, silahkan klik disini…

 

Di bulan Agustus yang merupakan puncaknya musim kemarau, suasana di kawasan Dieng memang lebih dingin dibanding bulan-bulan lainnya. Hal inilah yang membuat kami benar-benar tidak bisa menikmati istirahat menginap di sebuah Villa di kawasan dieng. Dinginnya malam membuat kami tidak bisa tidur dengan nyenyak. Namun kegelisahan itu membawa manfaat, sehingga kami bisa bangun tepat waktu untuk menuju puncak Sikunir demi menyaksikan sun rise yang konon sangat MENAKJUBKAN.

Continue reading

Kuliner Khas di Alun-alun Wonosobo

Bro n Sist…

Ketemu lagi di serial coretan luntang-lantung proleevo. Setelah sekian lama tenggelam dalam kesibukan rutinitas, tiba saatnya proleevo kembali berluntang-lantung di saat liburan lebaran Idul Fitri 1433 H kemarin.

Pada perjalanan kali ini Pulsar 220 F milik proleevo ditemani oleh duo Scorpio mengunjungi beberapa tempat yang sangat menarik dan berkesan di wilayah Ambarawa, Wonosobo, Dieng dan Cirebon.

Di serpihan pertama dalam rangkuman coretan luntang-lantung kali ini, proleevo ingin mengajak bro n sist serta teman-teman pembaca sekalian untuk berbagi cerita tentang lezatnya makanan khas Wonosobo yaitu Mie Ongklok.

Continue reading

Pantai Balongan Indramayu

Bro n sist,

Sejenak saya bersama teman-teman Prides Cirebon bersantai di pinggir pantai yang sangat jarang dibicarakan dan dipublikasikan namun memiliki akses yang sangat strategis dan sering kali kita lewati jika kita bepergian dari Jakarta menuju kota-kota di Jawa Tengah maupun Jawa Timur melalui jaln darat.

Yups, inilah pantai Balongan yang terletak di kecamatan Balongan, tepatnya di sebelah Timur laut Kota Indramayu. Continue reading

Kawah Putih, Ajiiibb….

Bro n sist…

Ini dia lanjutan coretan jalan-jalan saya ke daerah Ciwidey. Yupz, bener banget, gak afdol rasanya kalo ke Ciwidey gak mampir ke tempat yang satu ini. Apa lagi kalo bukan “Kawah Putih”.

Lokasi kawah putih kira-kira 6 Km dari Ciwidey, kemudian masuk gerbang Objek wisata (di sebelah kiri jalan) dan perjalanan dilanjutkan naik keatas kira-kira 5 Km. Oops… jangan kuatir, track menuju kawah putih Ciwidey ini jauuhh lebih bersahabat dibanding track ke Talaga Bodas. Continue reading

Situ Patengan, hmmmm…..

Bro n sist, di bulan november ini ternyata ada kesempatan bagi saya untuk melakukan jalan-jalan naik motor, biarpun jarak sangat pendek, tetep mampu mengobati kerinduan akan suasana alam hijau serta kenikmatan cruising diatas motor tercinta.

Kali ini saya menuju Ciwidey Kabupaten Bandung dengan tujuan Situ Patengan dan Kawah Putih.

.

Di tulisan ini saya coba mnyajikan tentang Situ Patengan. Danau yang segar dan dikelilingi oleh hijaunya kebun teh adalah salah satu gambaran mengenai Situ Patengan ini. Udara yang sejuk serta panorama yang indah sangat cocok bagi bro n sist yang menyukai keindahan alam.

Suasana situ Patengan yang sejuk

.

Untuk menuju Situ Patengan, bro n sist dapat menempuh rute Padalarang – Cimareme – Batu Jajar – Soreang – Ciwidey – Patengan. Kondisi jalan menuju lokasi ini cukup baik, bahkan di beberapa lokasi merupakan jalanan dengan aspal yang mulus dengan tikungan-tikungan yang sangat menggoda untuk bermanufer.

Rute yang saya tempuh menuju Situ Patengan

Untuk melihat dengan google map, silahkan klik disini…

Untuk memasuki lokasi Situ patengan, setiap pengunjung dikenai biaya retribusi sebesar Rp. 6000,- per orang dan Rp. 3000,- untuk kendaraan roda dua. Di lokasi ini telah dilengkapi dengan sarana ibadah, toilet, warung makan dan cinderamata serta disediakan perahu untuk mengelilingi danau.

Satu hal yang paling berkesan adalah pemandangan yang indah di sepanjang jalan dari soreang sampai ke Patengan.

Panorama indah di sepanjang jalan Ciwidey – Patengan

.

So, bro n sist, Selamat mengenang kembali saat-saat riding menuju Situ Patengan dan silahkan dikomentari.

Cerita mitos Batu Cinta Situ Patengan

.

Ini dia pose wajib proleevo

 

Rolling Kuliner Cirebon – Sumedang – Subang – Purwakarta

Bro n Sist…

Ketemu lagi di serial “keliling-keliling naik motor”. Kali ini tentang keliling-keliling (rolling) yang bertemakan “Kuliner”. Selain bertujuan untuk menambah berat badan *oops.. , rolling ini juga bertujuan mempererat silaturrahmi antar komunitas Pulsar Rider khususnya di Jawa Barat. Rute rolling kali ini yaitu : Jakarta – Cirebon (via Pantura) – Sumedang – Subang (via Cisalak) – Purwakarta – Jakarta.

Untuk melihat dengan google map, klik disini…

Peserta Rolling yaitu: Proleevo, Encis, Rno, Aiska

Kuliner yang kami kunjungi :

1. Nasi Jamblang “Yayu Tuti”.

Nasi jamblang “yayu Tuti” terletak di Desa Jamblang, tepatnya di depan pasar Jamblang, sebelah Apotik. Warung nasi jamblang ini buka siang dan malam.  Menu khas nasi jamblang yaitu Sambel goreng, Panjelan (ikan asin Layur diiris tipis), Blekutak (Gurita dengan tinta hitamnya), Cemplung (Perkedel Tahu & kelapa Parut), Sate Kentang, Sayur tahu kopong, grejeg (peyek udang atau ikan) serta masih banyak menu lainnya yang menggugah selera. Salah satu ciri khas nasi jamblang yaitu “Daun Jati” yang dijadikan sebagai alas untuk makan. Mau…??? Silahkan dicicipi…

Mak nyosss….

.

2. Bubur Sop Ayam “Mang Kapi”

Bubur sop ayam “mang Kapi” terletak di Jl. Tentara Pelajar Kota Cirebon. Bubur Sop ayam terdiri dari bubur yang sangat kental (tidak lembek) disiram dengan kuah sop ayam dengan citarasa yang khas sedikit pedas lada, dengan bahan pelengkap berupa irisan kentang, irisan kol, tomat, kacang kedelai dll. Bubur sop ayam sangat nikmat disantap dengan dilengkapi emping raksasa berdiameter 30cm, wow…

nyam..nyam..nyam..

.

3. Tahu Sumedang “Sari Bumi”

Hampir semua orang tau tentang tahu Sumedang, dan nama “Sari Bumi” sudah tidak asing lagi bagi penggemar kuliner. Bagaimana jika tahu sumedang “Sari Bumi” disandingkan dengan soto babat yang hangat?. Tepatnya di Jl. Mayor Abdul Rahman Sumedang, terdapat kantin yang cukup nyaman yang menyajikan aneka makanan dengan “Tahu Sumedang Sari Bumi” sebagai menu utamanya. Silahkan dicicipi…

.

Sangat disayangkan, rencana untuk makan sore di Sate Maranggi Cibungur terpaksa kami batalkan karena kendala waktu.

Selain kelezatan makanan yang memanjakan lidah, satu hal yang paling berkesan adalah hangatnya sambutan dari teman-teman di Cirebon, Subang dan Purwakarta. Ini dia…

Suasana hangat di Waroeng Gandroeng (tempat kopdar Prides chapter Cirebon)

.

Inilah dua sosok penunggang Srigala Subang (Subang Pulsar Club)

.

Makan-makan gratis di tempat Kopdar P2C.

“makasih teh Ipey… Sayang Kang Suud lagi Touring…”

Silahkan dikomentari…

Talaga Bodas Garut

Bro n sist…

Kali ini saya menulis tentang perjalanan group riding di trek yang paling ekstrim yang pernah saya alami yaitu perjalanan menuju kawah Talaga Bodas di Kabupaten Garut bareng teman-teman PRIDES chapter Cirebon serta Kang Dadang Widaswara dan juga Suhu Bandhy Itachi.

Rute yang saya tempuh yait:

Berangkat : Tangerang – Cikarang – Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi – Malangbong – Kadipaten – Naik ke Talaga Bodas.

Pulang : Talaga Bodas – Kadipaten – Malangbong – Wado – Sumedang – Jalancagak – Wanayasa – Purwakarta – Kota Bukit Indah – Cikarang – Tangerang.

Untuk melihat menggunakan google map, klik disini..

Talaga Bodas adalah sebuah telaga di atas perbukitan dengan airnya yang berwarna putih menyala sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Talaga Bodas dapat dicapai melalui desa Wanaraja Kabupaten Garut atau melalui Desa Kadipaten kabupaten Tasikmalaya. Kami sengaja memilih rute melalui desa Kadipaten Tasikmalaya mengingat jalur ini lebih mederat bila dibandingkan dengan jalur Wanaraja.

Satu hal yang paling menarik menuju tempat ini yaitu saat kami bersusah-payah melewati trek bebatuan lepas sehingga segala daya dan upaya pun kami kerahkan hanya untuk menjaga agar jangan sampai terjatuh. Saya sendiri dengan motor seberat itu beserta sidebox, tankbag dan boncenger akhirnya terjatuh di trek bebatuan lepas pada sat menurun. Belajar dari pengalaman tersebut, sang boncenger pun terpaksa beberapa kali harus berjalan kaki saat melintasi trek yang cukup ekstrim.

Pak ketua Chapter memberi aba-aba untuk segera berangkat

.

Gerombolan Srigala menuju Talaga Bodas

.

Ksatria berambut gondrong yang tidak lain dan tidak bukan adalah Kang Dadang Widaswara bersama sang sweeper

.

Sweeper handal yang juga dijuluki Suhu Tripod

.

Perjalanan mulai seru saat ada yang terjatuh…

.

Berfoto setelah beramai-ramai mengangkat motor yang terjatuh satu-persatu

.

Suasana di Talaga Bodas memang sangat mengasyikkan serta memanjakan mata. Hamparan air berwarna putih menyala dikelilingi bukit hijau yang masih alami mampu membayar rasa lelah setelah beroffroad ria. Bahkan bayangan tentang perjalanan pulang pun lenyap seketika saat kami dimanjakan oleh pemandangan alam yang begitu indah.

Talaga Bodas yang menyimpan sejuta pesona

.

Pose wajib yang selalu begitu-begitu saja

.

Bro n sist, silahkan dikomentari

 

 

Tangerang – Lombok Part 4 ( Pantai Candi Dasa, Amlapura dan Tulamben)

Bro n Sist …

Setelah sekian kali tertunda, akhirnya coretan ini selesai juga. Tulisan ini masih merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya yaitu:

Tangerang Lombok Part 1

Tangerang Lombok Part 2

Tangerang Lombok Part 3

Kali ini saya nulis tentang perjalanan pulang dari Kuta (Lombok Tengah) sampai Tangerang. Rute yang say tempuh Yaitu:

Kuta – Gerung – Lembar – Padangbai – Candi Dasa – Amlapura – Tulamben – Singaraja – Seririt – Gilimanuk – Ketapang – Baluran – Situbondo – Probolinggo – Pasuruan – Gempol – Surabaya – Gresik – Paciran – Tuban – Sluke – Rembang – Pati – Kudus – Demak – Semarang – Kendal – Waleri – Batang – Pekalongan – Pemalang – Tegal – Brebes – Cirebon – Jatibarang – Karawang – Cikarang – Bekasi – Jakarta – Tangerang.

Menempuh jarak 1447 KM dan bermalam dua kali yaitu di Probolinggo dan Pekalongan. Perjalanan pulang saya sengaja untuk melewati jalur utara pulau bali, selain jalur ini lebih sepi, saya juga penasaran untuk mengelilingi pulau Bali.

Monggo dicicipi oleh-olehnya:

Pantai di sekitar pelabuhan Lembar Lombok Barat

.

Suasana di pinggir pantai Candi Dasa Bali

.

Panorama indah Amlapura Bali

.

Mengejar matahari di Tulamben Bali

.

Sunset di Tulamben Bali

.

Nikmatnya cruising di Jalur Paciran – Tuban

.

Suasana sore hari di Sluke Jawa Tengah

.

Perjalanan pulang pun baerjalan lancar tanpa trouble dan tanpa accident.

Resume:

Total jarak tempuh motor : 2922 KM
Total isi bensin : Rp. 410.000,- isi premium 100%
Service : 1 kali di Paciran kab. Lamongan arah pulang, plus ganti oli.