Mitsubishi Xpander sudah pernah saya test review di blog ini. Namun yang saya test pada waktu itu adalah Xpander tipe Ultimate dengan transmisi Automatic 4 percepatan. Sedangkan Mitsubishi Xpander sendiri memiliki dua pilihan transmisi yaitu matic 4 percepatan dan manual 5 percepatan.
Nah, di tulisan kali ini saya akan mengulas tentang review dan test drive Mitsubishi Xpander manual yang saya lakukan beberapa waktu yang lalu. Test dri e saya lakukan dibeberapa kondisi jalan, mulai dari jalanan padat khas perkotaan hingga jalur cepat Ringroad selatan Jogja. Mulai dari jalan raya yang mulus hingga jalur perumahan yang bumpy dengan beberap polisi tidur yang cukup tinggi.
Dibawah ini saya akan mengulas impresi mengemudi Xpander Manual secara lengkap. Mulai dari driving position, visibilitas, kesenyapan ruang kabin, roda kemudi, suspensi, handling, performa dan respon transmisi, radius putar, hingga pengereman.
Silahkan disimak.
.
Baca juga:
5 Fitur Aneh Wuling Confero S
Xpander Exceed, 15 Bedanya dibanding Ultimate
Test Drive Xpander Ultimate
Gigi Mundur Xpander Manual Mirip Mobil Eropa dan Amerika
Lanjut..
Test drive Xpander Manual saya lakukan dua sesi. Sesi pertama sekitar 2 jam di jalur perkotaan, sedangkan sesi kedua sekitar 1 jam di jalur cepat Ringroad selatan Jogja. Testdrive Xpander Manual ini menggunakan Xpander seri Exceed milik PT. Borobudur Oto Mobil, Jl. Kol. Sugiyono Yogyakarta.
Dari dua sesi test drive tersebut, bisa saya rangkum beberapa catatan tentang Xpander Manual ini yaitu:
Driving Position Nyaman
Sama seperti Xpander seri Ultimate, driving position Xpander Exceed Manual ini cukup nyaman, desain jok cukup supportive dan nyaman diduduki. Jok pengemudi Xpander tidak terlalu pendek seperti jok kompetitor, sehingga bagian paha tersangga dengab baik dan tidak menggantung. Selain itu, jok pengemudi Xpander juga sudah dilengkapi dengan height adjuster sehingga bisa diatur sesuai dengan postur pengemudi.
Roda kemudi sudah bisa Tilt dan Telescopic sehingga bisa diatur sesuai dengan posisi ternyaman yang diinginkan.
Visibilitas Cukup Baik
Sama halnya dengan Xpander Ultimate, visibility mobil ini cukup, walaupun menganut desain model masakini, dasbor cukup tinggi, tetapi tidak terlalu mengganggu pandangan ke depan. Pandangan hanya sedikit terganggu oleh pilar A saat mobil belok kanan. Tapi masih cukup ok.
Kesenyapan Ruang Kabin Xpander Sangat Baik
Sama dengan Xpander Ultimate, kesenyapan ruang kabin sangat baik. Suara dari luar senyap. Suara mesin senyap. Ada sedikit suara ban yang bersentuhan dengan aspal, tetapi masih oke, tidak se parah Grand Livina. Ruang kabin mobil ini bisa dibilang termasuk yang paling senyap di kelasnya.
Hanya saja saat kick down dan mesin berteriak di putaran tinggi, suara mesin ada sedikit masuk ke ruang kabin. Sedangkan pada kondisi normal, sangat senyap.
Roda Kemudi Xpander Manual
Xpander Manual memiliki roda kemudi yang ukurannya sama dengan tipe Ultimate, cukup kecil. Namun untuk tipe Exceed ini tidak dibalut dengan kulit yang lembut sebagaimana di tipe Ultimate.
Dilengkapi dengan EPS (electronic power steering), setir mobil ini terasa sangat enteng, sayangnya returning force saat selesai belok terasa sangat minim sehingga jika selesai berbelok tajam, maka roda kemudi harus diputar/ didorong untuk lurus kembali.
Suspensi Sangat Nyaman
Xpander Manual memiliki suspensi yang sama dengan tipe Ultimate. Bisa dibilang paling empuk dan paling nyaman dikelasnya. Redaman suspensi sangat baik saat melewati polisi tidur atau jalanan rusak/ bergelombang. Sekilas naik mobil ini terasa bukan menaiki mobil Low MPV. Rasanya seperti naik mobil mahal. Silahkan dicoba dan dibuktikan.
Handling Mantap
Untuk lebih mengetahui rasanya handling mobil ini, saya sengaja memacu Xpander manual ini di Ringroad selatan Jogja dengan kecepatan tinggi, sekaligus melibas tikungan parabolic disana.
Hasilnya tetap sama, Xpander manual memiliki handling yang cukup mantap di kecepatan tinggi tapi body roll masih cukup terasa saat bermanuver. Mungkin karena ground clearance yang cukup tinggi. Jika dimodifikasi lebih rendah, dan menggunakan ban tapak lebar, sepertinya body roll akan sedikit lebih baik.
Respon Transmisi Xpander Manual
Transmisi manual mobil ini sangat responsif, perpindahan gigi terasa sangat halus. Kopling terasa cukup ringan dengan jarak main pedal yang cukup dan tidak terlalu panjang.
Rasio antar gigi tidak terlalu rapat dan juga tidak terlalu longgar. Sedang-sedang saja. Saya coba di gigi 5 dengan putaran mesin 3.000 rpm menghasilkan kecepatan sekitar 105 – 110 km/jam. Artinya Xpander Manual ini memiliki rasio gear yang mirip dengan Grand Livina. Tentunya lebih berat dibanding Avanza E yang hanya berlari 80 km/jam di gigi 5 dengan putaran mesin 3.000 rpm.
Dengan rasio gear yang cukup berar, tentunya Xpander manual ini akan sangat nyaman dipacu di kecepatan tinggi. Mesin tidak terlalu berteriak walaupun mobil dipacu dengan kecepatan tinggi. Konsumsi BBM untuk luar kota pun logikanya akan lebih hemat dibanding dengan mobil dengan gear ratio yang ringan.
Performa Xpander Manual
Karakter mesin Xpander Manual ini sama saja dengan Xpander Ultimate (matic). Power terasa kurang di putaran rendah, tapi di putaran tinggi cukup baik. Mobil sedikit terasa under power di putaran rendah terutama dibawah 2000 rpm. Namun akselerasi masih lebih baik dibanding Xpander Ultimate yang saya coba beberapa waktu sebelumnya.
Seandainya diproduksi Xpander versi 1800cc atau 2000cc, mungkin akan lebih menarik. Karena satu-satunya catatan saya terhadap mobil ini adalah sektor performa. Sedangkan sektor lainnya jauh melampaui ekspektasi.
Namun begitu, untuk penggunaan sebagai mobil keluarga, performa mobil ini sudah sudah lebih dari cukup. Dan Xpander manual ini menjadi pilihan yang lebih baik dari segi performa dibanding Xpander matic.
Radius Putar Xpander
Radius putar mobil ini 5.2 meter. Artinya tidak sebaik Avanza / Xenia tapi masih bisa memutar balik satu kali di Ring Road Jogja. Sebagai pembanding, dengan awalan yang sama, Toyota Rush butuh 2 kali untuk memutar balik di Ring Road Jogja.
Pengereman Xpander Exceed
Xpander Manual tipe Exceed ini memiliki fitur rem yang berbeda dengan tipe Ultimate. Xpander Exceed hanya dilengkapi dengan fitur ABS (Antilock Brake System) dan EBD (Electronic Brake force Distribution). Mobil ini tidak dilengkapi dengan Brake Assist layaknya di tipe Ultimate.
Injakan pedal rem di mobil ini rasanya lebih mirip ke pedal rem mobil eropa dibanding dengan mobil Jepang. Jika terbiasa dengan mobil jepang yang pedal rem nya sangat responsif, injak sedikit langsung nyuutt.. Maka akan merasa bahwa rem Xpander kurang pakem karena harus diinjak lebih dalam. Tapi bagi yang terbiasa dengan mobil eropa, pasti langsung klik dengan pengereman mobil ini.
Untuk informasi lebih lengkap tentang test drive Xpander Manual, silahkan tonton video diatas.
Teeimakasih.
By Proleevo
Pingback: Kekurangan Yaris TRD Sportivo 2017 dan Kelebihannya - PROLEEVO.COM