Video: Suara Knalpot BMW 530i V-8 Silinder, Mirip Mustang GT?

Suara knalpot

Bro n Sist,

BMW merah yang saya gunakan sehari-hari ini adalah BMW 530i E34 dengan menggunakan mesin M6 yang memiliki konfigurasi mesin V-8 silinder 3000cc. Artinya secara konfigurasi sama dengan Mustang GT, muscle car Amerika yang legendaris itu. Nah, apakah suara knalpotnya juga sama dengan Mustang GT? mari kita buktikan.

Sebagai catatan, suara knalpot BMW 530i V8 ini adalah suara knalpot standar. Silahkan disimak Video Suara knalpot standar BMW 530i V 8 berikut ini:

Silahkan dikomentari…

Suka Duka Memelihara BMW 530i E34 Individual

image

Bro n Sist…

Saya pernah menuliskan review 5.000 Km bersama BMW 530i merah ini. Review tentang mobil ini baik plus maupun minus, perawatan dan sebagainya sudah saya ulas di tulisan tersebut.

Baca:
Review 5.000 km bersama BMW 530i E34 Individual 1994

Kali ini saya ingin menulis “suka duka” dari sudut pandang pemilik BMW 530i yang sudah berusia 23 tahun ini. Jadi, bukan review ya Bro n Sist, catet. ?

Berikut ini Suka Duka memelihara BMW 530i E34 Individual tahun 1994. Mulai dari Duka nya:

Continue reading

Spesifikasi BMW 530i E34 1992 – 1996

image

Bro n Sist,

Khusus buat Bro n Sist yang penasaran dengan BMW Merah yang saya pakai sehari-hari, saya sudah pernah melakukan review di tulisan sebelumnya.
Baca: Review 5.000 Km Bersama BMW E34 530i Individual 1994

Sedangkan untuk spesifikasi lengkap dari mobil tersebut, berikut ini saya kutip dari Ultimatespecs.com

Silahkan disimak…
Continue reading

Cita Rasa BMW di Transmisi Matic 530i E34 M60

Cita Rasa BMW di Transmisi Matic 530i E34 M60

Bro n Sist…

Foto diatas adalah interior BMW tua kami yaitu E34 M60 Individual tahun 1994. BMW E34 Individual yang dijual di Indonesia, keseluruhannya ber transmisi otomatis alias Matic. Sebagai pengendara yang “sedikit agresif”, baru kali ini saya mau dan sudi memiliki mobil matic. Tentunya setelah “dijebak” dengan test drive oleh pemilik sebelumnya. Hehehe…

Sebagaimana kita ketahui, hal yang paling melekat dengan “BMW” adalah teknologinya yang advance dan driving quality yang menyenangkan. Tidak terkecuali dengan mobil Matic BMW. 

Sebelumnya, bagi saya, mobil matic hanya menawarkan kenyamanan namun mengabaikan hal lain, bahkan cenderung membosankan. Tapi ternyata tidak dengan BMW. Ada dua perbedaan signifikan yang membuat saya tetap Excited dengan matic nya BMW:

Sport mode yang agresif

Matic BMW e34 menawarkan mode A (auto) dan mode S (sport) hanya dengan menggeser selector yang ada di sisi kanan tuas persneling. Mode A menawarkan sensasi yang nyaman, sama seperti mobil matic pada umumnya. Shifting gear alias perpindahan gigi terjadi di 2000 – 2500 rpm. Hasilnya, mobil terasa smooth dan cukup hemat BBM.

Mode  S menawarkan sensasi sporty dan agresif. Shifting terjadi di 4000 – 4500 rpm. Bisa dibayangkan, dengan mesin 3.000 cc V8, sensasi jambakan akselerasi diatas 3.000 rpm terasa begitu dahsyat. Tidak heran jika Pada saat itu BMW mengklaim bahwa hanya butuh 7.1 detik untuk berakselerasi 0 – 100 km/jam.

Tetap mengutamakan safety 

Salah satu yg paling krusial dari transmisi matic adalah minimnya “engine brake” alias pengereman mesin. Saat beban berkurang, semua transmisi matic akan otomatis shifting ke gigi lebih tinggi. Begitu juga di kondisi jalan menurun. Untuk mendapatkan engine brake yang cukup, driver harus menggeser tuas persneling ke posisi L1 atau L2 untuk membatasi transmisi matic agar tidak shifting ke gigi tinggi.

Sama dengan mobil matic lainnya, di BMW seri 5 tahun 94 ini pun disediakan posisi tuas di 2, 3, 4 untuk membatasi transmisi matic. BEDANYA, tanpa menggeser tuas ke posisi 2 3 4 alias tetap di posisi “D” pun, saat driver menginjak rem lebih dari sekian detik, maka transmisi menangkap sinyal bahwa mobil butuh engine brake dan secara otomatis akan melakukan shifting ke gigi rendah untuk mendapatkan “Engine Brake”. Hal ini tidak saya temukan di Toyota Fortuner 2008.

Yes, I like it!

BMW Matic? Why Not?

#TheUltimateDrivingMachine