Bro n Sist…

Sekian lama terbengkalai, ternyata blog ini masih ramai pengunjung, bahkan cenderung meningkat. Gak tega rasanya kalo dibiarin terus terbengkalai. Setelah berhasil ngumpulin mood, sekarang saatnya nulis lagi.

Tulisan ini lanjutan dari tulisan saya sebelumnya sekitar 4 bulan lalu. Waktu itu saya beserta keluarga melakukan touring 5 provinsi, bukan menggunakan Grand Livina, bukan juga Kawasaki ER6, melainkan menggunakan Vario 125 made by AHM. Cerita sebelumnya ada disini…

Yuk lanjutin ceritanya…

Selesai bermain air, bercanda, bersukaria serta berfoto, dengan berat hati kami meninggalkan lokasi Air Terjun Sri Getuk. Kami melewati rute Jalan Wonosari, belok kanan ke arah Kalasan. Dari Kalasan kami menuju ke arah Jogja dengan santai tapi pasti. Tiba2 terdengar suara berisik dari arah belakang, jeritan suara sirine merengek disertai raungan suara knalpot yang memekakkan telinga cukup membuat kami kaget. Saya baru ingat, hari ini kan acara JBR, ya sudah, sekalian aja saya masuk rombongan. Vario saya pacu tepat di belakang RC yang merengek tadi, sedangkan om Andi dengan TVS Apache nya berjarak 3 motor di belakang saya. Lumayan juga, 5 Km lari 90 km/jam tanpa hambatan sampe akhirnya ketemu macet di lampumerah bandara Adisucipto yang sangat parah, sampe2 puluhan HD terpaksa menepi karena overheat (entah motornya atau orangnya). Suasana makin berisik, padahal saya pake helm fullface lho… kebayang, alangkah jengkelnya warga jogja saat itu, dan saya yakin bukan hanya mas Elanto.

Skip..skip..

Lepas dari macet kami belok kanan menyusuri ring road utara menuju jalan kaliurang. Masih ditemani berisiknya rengekan sirine dan raungan knalpot. Asyiknya, mereka ternyata lebih suka lewat jalur cepat yang sebenernya hanya untuk kendaraan roda 4 atau lebih. Sampai jalan Kaliurang kami berpisah dengan om Andi karena ingin menginap di rumah saudaranya.

Kami pun melanjutkan perjalanan menyusuri kota Jogja mencari Hotel. Sayangnya semua Hotel di Jogja “full”. Dengan tenaga yang tersisa, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Gombong dengan tujuan menginap di Hotel Cadaka Gombong. Gak sengaja sebelum masuk Gombong, tepatnya di daerah Karanganyar kami menemukan Hotel di kanan jalan. Namanya “Hotel Aman”. Cek n ricek, hotelnya cukup bersih, nyaman dan tenang. Jadilah kami menginap disini.

Keesokan harinya, setelah sarapan, kami check out dari Hotel menuju pantai Menganti via Gombong. Buat yang mau tau lokasi pantai Menganti, silahkan klik disini…

Gak nyangka ternyata jalur ke pantai menganti ini cukup terjal. Mesin 125cc Vario dengan beban 3 orang + box mulai berteriak kencang seakan mau menyerah. Motor pun hanya mampu melaju 20 km/jam saja meski gass sudah diputar habis.

Perjalanan yang berat itu langsung terbayar lunas saat mencapai puncak bukit sekitar 2 KM sebelum pantai Menganti. Dari sini tampak samudera luas di kejauhan sana. Lika-liku jalan menuju Pantai Menganti pun tampak jelas terlihat dari atas sini. Sambil beristirahat, saya pun mulai mengabadikan panorama lokasi ini.

Selesai beristirahat, kami mulai melanjutkan perjalanan menuju pantai Menganti. Kali ini jalanan menurun tajam disertai tikungan melingkar khas pegunungan. Gak sampai 3 KM, kami pun tiba di Pantai Menganti. Pantai di Jawa Tengah dengan panorama paling keren menurut saya. Gak percaya? ini buktinya…

Bro n Sist, silahkan dikomentari…