Review Honda CRF 250 Rally Oleh Mantan Pengguna Kawasaki Z250

image

Bro n Sist…

Kehadiran Honda CRF 250 Rally beberapa bulan lalu, selain oleh penggemar ADV juga disambut antusias oleh para penggemar touring jarak jauh. Salah satunya adalah ketua umum Prides yaitu bro Arif yang lebih ngetrend dengan nama Salum ini. Doi lebih memilih CRF 250 Rally dibanding Versys 250 untuk menggantikan Kawasaki Z250 miliknya yang sudah melanglangbuana mengelilingi pulau jawa. Rupanya ada alasan tersendiri bagi Bro Salum dengan pilihannya tersebut.

image

Setelah sekitar dua bulan berlalu, Bro Salum mulai berbagi review tentang motor dual purpose keluaran Honda ini stelah beberapa kali digunakan untuk blusukan dan yang terakhir untuk touring jarak jauh yaitu dari Purwakarta menuju Dieng Jogja Solo PP. Berikut ini review Honda CRF 250 Rally oleh mantan pengguna Kawasaki Z250. Silahkan disimak… Continue reading

Review Suzuki Ignis Oleh Pengguna Innova

image

Bro n Sist,

Sudah berjalan hampir 1 bulan setelah diluncurkan, tentunya Suzuki Ignis sudah banyak yang sampai ke tangan konsumen. Mini SUV keluaran Suzuki ini memang cukup fenomenal. Berbagai review dari media pun cukup ramai diperbincangkan di dunia maya. Bagaimana jika Ignis direview oleh pengguna yang notabene bukan mobil pertama?

Berikut ini review Suzuki Ignis tipe GX bertransmisi AGS oleh bro Arif yang sebelumnya kesehariannya menggunakan Toyota Innova. Saya copy langsung penuturan bro Arif via Group FB IGNITY tanpa ditambahi atau dikurangi. Silahkan disimak… Continue reading

Review Yamaha XMax 250 oleh Pengguna Nmax

Xmax vs nmax

Bro n Sist…

Yamaha X-Max 250 batch pertama sebagian sudah sampai ke tangan konsumen. Salah satunya milik Bro Thomas. Melalui group FB Yamaha X-Max Indonesia, bro Thomas memaparkan review singkat tentang motor harga 55 juta ini. Berikut saya copy review tentang xmax vs nmax dari bro Thomas tanpa diedit sedikitpun. Silahkan disimak… Continue reading

Review Chevrolet Spin LTZ Matic, Oleh Pengguna BMW Matic

image

Bro n Sist…

Beberapa waktu lalu saya berkesempatan menjajal MPV Amerika yaitu Chevrolet Spin LTZ 1500cc bertransmisi otomatis. Tidak tanggung-tanggung, saya menjajal mobil ini melewati rute yang cukup curam yaitu jalan tembus dari Pleret (Bantul) menuju Patuk (Gunung Kidul) yang didominasi tanjakan curam dan tikungan tajam.

Saya memang pengguna BMW matic, tapi konyol jika membandingkan Chevrolet Spin dengan BMW seri 5. Maka dari itu, saya akan coba mengulas mobil ini apa adanya sesuai dengan genre nya yaitu MPV. Berikut ulasannya:

Continue reading

Review Honda BR-V Oleh Penggemar Mercy Klasik

image

Bro n Sist…
Diatas adalah foto om Dhien salah satu penggemar mercy klasik yang kini menggunakan Honda BR-V tipe E Matic untuk aktifitas sehari-hari. Selain BR-V, beliau juga menggunakan Suzuki SX-4 untuk harian. Bagaimana review pesaing Rush, Terios dan Ecosport ini? Silahkan disimak. Continue reading

Ini Kata Pengguna Honda Verza Setelah Touring dengan Suzuki GSX-S150

image

Bro n Sist,
Mas-mas Bapak-bapak yang berpose di foto diatas adalah alumni touring Tangerang – Bali – Lombok dengan Pulsar 180, Tangerang – Lampung- Kiluan dengan Hyosung Comet 250, Garut- Galunggung- Tangerang dengan Regal Raptor Daytona 350, Tangerang – Jogja – Pacitan dengan Kawasaki ER6n,  Jogja – Bali – Lombok dengan Vario 125, dan masih banyak lagi. Yang terakhir Bekasi – Jogja dengan Honda Verza 150.
image

Minggu lalu bapak dua anak yang kesehariannya menggunakan Honda Verza tersebut yang tidak lain adalah saya sendiri ? , menjajal Suzuki GSX-S 150 untuk touring Blogger & Media di Etape 2 yaitu dari Purwokerto sampai Madiun via Wonosobo – Jogja – Tawangmangu. Berikut ini kesan Touring menggunakan Suzuki GSX-S 150 oleh penunggang Verza:

Continue reading

7 Detail Unik si Pengganggu LCGC Bernama IGNIS

7 Detail Unik si Pengganggu LCGC Bernama IGNIS

Bro n Sist…

Dua hari yang lalu Suzuki Indomobil Sales divisi roda 4 telah meluncurkan jagoan baru mereka yaitu Suzuki Ignis. Mobil mungil yang diberi julukan Urban SUV ini tampil unik dengan desain eksterior yang eksentrik namun sedap dipandang. Dengan harga jual mulai 139 jutaan OTR Jakarta, mobil ini disinyalir dapat mengganggu segmen LCGC macam Brio & Agya/ Ayla 1200.

Beberapa hari sebelum launching, saya berkesempatan melihat langsung serta menjajal (indoor) mobil ini di Main Dealer Suzuki Jogja Jl. Solo. Dihadirkan secara CBU dari Suzuki Maruti India, mobil ini tampak segar dan terlihat beda diantara mobil-mobil mungil lokal yang tampilannya kurang banyak berubah.

1. Desain Eksterior Unik

image

Yang paling menyita perhatian dari mobil ini adalah desain eksteriornya yang unik. Tampilan depan sekilas mewarisi desain Grand Vitara dengan sentuhan yang lebih dinamis dan imut. Sangat cocok dengan segmen aslinya yaitu City car. Hanya saja tampilan dari belakang agak sedikit kaku menurut saya.
image

2. Interior Dinamis

image

image

image

Beralih ke Interior, lagi-lagi IGNIS menawarkan sesuatu yang beda dibanding mobil-mobil mungil kebanyakan. Interior tampak simpel namun terlihat enerjik dan modern. Perpaduan warna hitam dan putih meghadirkan kesan dinamis dan tidk membosankan. Cakep…

3. Fitur Komplit

image

image

image

ABS, EBD, Dual Airbag, retrack mirror, climate control AC, kontrol audio dan penjawab telepon di kemudi, Keyless Engine start, serta masih banyak fitur lain yang tersemat di mobil ini, menjadikannya yang paling komplit saat ini untuk kelas mobil harga 150 jutaan. Setidaknya sebelum kompetitor mulai berbenah. 

4. Ruang Kabin Lega

Dengan bentuk semi boxy, Ignis memiliki keunggulan di ruang kabin. Baik baris depan maupun belakang terasa cukup lega. Saya dengan postur 175 / 70 masih cukup nyaman duduk di baris kedua mobil ini. Hanya saja, sandaran jok belakang masih terlalu tegak menurut saya. Meskipun masih lebih baik dibanding saudaranya yaitu Wagon R.

5. Material Cukup Baik

image

Jika dibandingkan LCGC, material interior mobil ini sedikit lebih unggul. Mulai dari jok yang dilengkapi 4 adjustable headrest, plastik dasbor yang kokoh sampai peredaman pintu yang baik menjadi salah satu keunggulan mobil ini. Satu yang kurang dari sisi material adalah door trim nya yang full plastik tanpa ada bagian yang dilapisi fabric.

6. Bagasi Luas dan Rapih

Membuka pintu bagasi mobil ini tidak perlu menggunakan tuas tambahan layaknya Wagon R. Kunci bagasi menyatu dengan central lock layaknya mobil hatch back. Dengan kapasitas mencapai 267 liter, bagasi mobil ini tergolong sangat luas. 

Dilengkapi dengan panel datar menutup atas bagasi, mengingatkan saya pada bagasi VW Tiguan. Kesannya rapih dan elegan.

7. Ruang Mesin Kurang Rapih

image

Bertolak belakang dengan bagasi dan interiornya yang rapih. Ruang mesin justru terlihat sedikit berantakan. Bahkan ignition coil dibiarkan nongol tanpa diberi penutup. Semoga pihak Suzuki memperbaiki yang satu ini.

[Test Ride] Kawasaki Versys X Tourer 250. Nyaman dan Mantap

​Bro n Sist…

Setelah tulisan mengenai impresi lebih dekat dengan Kawasaki Versys X 250 Tourer, kali ini saya akan mengulas hasil test ride motor ini. Tanpa basa-basi, silahkan disimak…

Riding Position nyaman

Duduk diatas motor ini terasa relaks dan nyaman. Jok tidak terlalu tinggi, masih cukup bersahabat untuk postur orang Indonesia. Sebagai gambaran, untuk postur saya 175/70, kedua kaki menapak dengan sempurna.

Bentuk jok mengikuti ergonomy “pantat” sehingga nyaman untuk diduduki. Meskipun busa jok tergolong cukup keras.

Stang tinggi dan lebar, serta dekat dengan badan sehingga mudah dijangkau. Menggenggam stang terasa pas dan karena cukup lebar, terasa ringan dikendalikan di kemacetan. 

Pijakan kaki/ foot step tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu mundur ke belakang layaknya motor sport. Cukup bersahabat untuk berkendara dalam jangka waktu yang lama.

Performa

Mengadopsi mesin Ninja 250/ Z250 dua silinder, performa motor ini tidak serta merta sama dengan Ninja. Ada sedikit perbedaan. Jika di Z250 putaran rendah terasa smooth dan sedikit kosong, tidak demikian dengan motor ini. Putaran rendah terasa lebih berisi dibanding Z250, walaupun tetap smooth dan tidak se galak MT25 apalagi Hyosung Comet 250.

Sedangkan putaran menengah keatas, rasanya masih identik dengan Ninja/ Z 250.

Saya mencoba gigi 1, 2 dan 3, putaran mesin terasa cepat naik dan tenaga terus terisi tanpa ada lag. Karakter seperti ini sepertinya cukup asik untuk cruising di jalur pantura dan masih cukup mumpuni untuk meliuk-liuk di tanjakan Tawangmangu- Cemoro Sewu.

Handling

Dengan bobot motor mencapai 173 kg, handling motor ini terasa mantap dan stabil di kecepatan tinggi. Sebaliknya, untuk meliuk-liuk tajam, memerlukan effort yg lebih dibanding motor sport 250cc dan juga butuh pembiasaan. Bagi rider yang terbiasa dengan moge, tentunya sangat mudah mengendalikan motor ini.

Suspensi

Suspensi depan motor ini menurut saya tergolong cukup keras untuk motor tourer & light ADV. Sedangkan suspensi belakang masih cukup. Dengan suspensi depan yang cukup keras ini, handling motor menjadi lebih stabil dan presisi, namun jelas akan sedikit mengurangi kenyamanan saat melintasi gravel, jalanan jelek atau polisi tidur.

Andai suspensi depan dibuat lebih lembut.

Traksi dan Pengereman

Menggunakan ban IRC tipe dual purpose, motor ini didesain untuk beradaptasi dengan trek tanah tapi tetap nyaman untuk digunakan di aspal. Sayangnya, di sesi test ride yang terbatas waktu itu saya tidak punya kesempatan menggali kemampuan traksi ban motor ini dengan maksimal. Untuk rute aspal dengan kecepatan sedang dan gaya riding yang tidak terlalu agresif, traksi ban masih sangat ok. 

Pengereman motor ini menggunakan disc brake depan dan belakang. Khusus versi Tourer sudah dilengkapi dengan ABS. Sempat saya test hard braking di jalur aspal kering kecepatan sekitar 60 km/jam. Hasilnya sangat baik. Motor berhenti dengan cepat, tanpa ada slip. Sedangkan ntuk kondisi basah dan jalanan berpasir belum sempat saya test.

Kesimpulan

Motor ini dirancang untuk Bro n Sist yang menggemari touring jarak jauh serta siap untuk melewati rintangan ringan. Meskipun dengan suspensi depan yang cukup keras, motor ini lebih nikmat dikendarai di aspal mulus dengan kecepatan tinggi dibanding melewati jalur tanah di lokasi terpencil.

Dengan riding position yang nyaman, performa yang mumpuni serta handling yang mantap; andai suspensi dibuat sedikit lebih lembut serta busa jok lebih empuk; motor ini akan sangat tepat untuk dijadikan teman berpertualang yang mengasyikkan.

Silahkan dikomentari…

Lebih Dekat Dengan Kawasaki Versys X 250 Tourer

Lebih Dekat Dengan Kawasaki Versys X 250 Tourer

Bro n Sist…

Mungkin sedikit terlambat mengulas Jagoan baru Kawasaki di kelas 250cc ini, tapi tidak ada salahnya jika Bro n Sist ingin tahu lebih jauh tentang motor ini. 

Yang saya ulas disini adalah Kawasaki Versys X 250 versi Tourer yang sudah dilengkapi aksesoris penunjang untuk touring. 

Di tulisan ini saya akan menggambarkan seperti apa sosok Kawasaki Versys X 250 Tourer, termasuk beragam aksesoris serta detail finishingnya; sedangkan di tulisan berikutnya saya akan mengulas review hasil test ride motor ini. So, pantengin terus ya Bro n Sist.

Versys X 250 menggunakan platform engine Ninja 250 2 silinder yang juga digunakan di Z 250. Mesin berkonfigurasi inline 2 silinder 250 cc bawaan Ninja ini mengalami beberapa sentuhan untuk disesuaikan dengan peruntukan motor Tourer serta light adventure.

Dengan kapasitas tangki bbm mencapai 17 liter, motor ini sepertinya sengaja didesain untuk perjalanan jarak jauh. Hmmm.. Menarik..

Berlokasi di Sumber Buana Motor yaitu main dealer Kawasaki untuk wilayah D.I. Yogyakarta, Kedu dan Banyumas kemudian dilanjutkan dengan sesi testride menyusuri jalan perkotaan dan pedesaan Jogja, saya bukan hanya berkesempatan melihat lebih dekat jagoan baru Kawasaki di kelas 250 cc ini, tapi juga merasakan sensasi mengendarai motor tourer yang telah lama saya idam-idamkan. Well, berikut impresi saya mengenai motor ini:

Besar, Gagah dan Kekar

Tidak seperti di foto yang terkesan biasa saja, sosok asli Versys X 250 ini ternyata begitu besar, gagah dan kekar. Sosoknya bahkan tidak terlihat seperti 250cc, malah lebih tetkesan srperti moge 650 cc. 

Walaupun demikian, ternyata tinggi jok Versys X 250 ini masih cukup bersahabat yakni 815 mm alias hanya 13 mm lebih tinggi dibanding Jok Pulsar 220. Tentunya dengan Tinggi jok segitu, sangat pas dengan postur saya yang 175 cm / 70 kg. Kedua kaki saya menapak dengan sempurna. Cukup pede untuk membawa motor ini bermacet-macetan di tengah kota. Lain halnya jika jok terlalu tinggi, akan sedikit menyulitkan untuk menghadapi situasi macet di tengah kota.

Padat Berisi

Tidak seperti CRF Rally 250 yang terlihat ramping, dengan mesin dua silinder serta tangki bbm yang besar, motor ini terlihat padat dan berisi. Tidak heran jika bobotnya mencapai 184 kg untuk versi Tourer. Meskipun demikian, untuk rider yang terbiasa dengan motor 250cc keatas, tidak akan terintimidasi atau mengalami kesulitan mengendalikan motor ini. Bahkan, dengan bobot segitu, laju motor di kecepatan tinggi menjadi lebih stabil dan mantap. Sebaliknya, dengan bobot segitu, menggunakan motor ini untuk medan offroad yang terjal akan membuat cepat lelah.

Design Gagah khas motor Tourer

Untuk yang satu ini sebenarnya sangat subjectif dan tergantung selera. Tapi bagi saya design motor ini keren dan gagah banget bro. Tanpa modifikasi apapun, cukup ikatkan dry bag 60 liter di bracket belakang, motor ini sudah terlihat seperti motor petualang jarak jauh.

Suspensi depan Stiff

Menggunakan telescopic 41 mm untuk suspensi depan, motor ini terasa kurang empuk bagi saya. Rebound terasa mirip suspensi ER6. Memang karakter suspensi seperti ini akan sangat membantu pengendalian motor di kecepatan tinggi, akan tetapi untuk melibas jalanan jelek atau gravel, guncangan akan terasa sampai ke lengan. 

Jok Nyaman

Lahir sebagai motor Tourer, Versys X 250 ini memiliki jok yang cukup nyaman diduduki. Design jok rider ramping di bagian depan dan melebar ke belakang membuat “maaf” pantat bertumpu dengan sempurna. Design jok ini tentunya memiliki keunggulan lebih nyaman untuk penggunaan jarak jauh.

Nyaman untuk berboncengan

Salah satu kelemahan motor-motor jaman sekarang adalah design nya yang tidak ramah untuk berboncengan. Demi terlihat sporty, jok boncenger dibuat terlalu tinggi dan sempit. Hal ini tidak terjadi di Versys X 250. Baik rider maupun boncenger bisa duduk dengan nyaman untuk menikmati perjalan jauh berdua dengan pasangan maupun sahabat.

Finishing (Built Quality) sangat baik

Salah satu ciri khas yang melekat di motor-motor CBU keluaran Kawasaki adalah built Quality yang sangat baik. Dari segi material, cat serta detail komponen-komponen yang terlihat sumuanya terlihat rapih dan tertata dengan apik menjadikan motor ini tampak berkelas.

Kesimpulan

Versys X 250 adalah motot dua silinder yang siap untuk diajak riding lebih jauh melintasi jalanan panjang mengunjungi kawan di kota lain maupun mengunjungi daerah-daerah baru yang belum pernah Bro n Sist singgahi sebelumnya. Perjalanan antar kota atau antar propinsi baik sendiri maupun berboncengan dengan pasangan akan terasa lebih nyaman dengan menggunakan motor ini. Meskipun untuk penggunaan di dalam kota pun tergolong cukup oke.

Pannier untuk Versys 250 X versi Tourer

Dijual dengan harga Rp. 75.7 juta OTR Yogyakarta, ditunjang dengan aftersales Kawasaki yang terbiasa dan cukup sukses menghandle motor CBU, Versys 250 X tentunya menjadi pilihan yang paling rasional bagi para penggemar touring yang ingin memasuki kelas 250 cc.

Jok pillion (boncenger) cukup lega dan nyaman

Fog lamp untuk Versys X 250 versi Tourer

Rem ABS untuk Versys X 250 versi Tourer

Port listrik 12V untuk men charge perangkat elektronik (HP, GPS, Kamera dll)

Bro n Sist, demikian impresi saya mengenai Kawasaki Versys X 250 Tourer ini. Jangan lupa pantengin terus untuk review hasil test ride motor ini.
Silahkan dikomentari…

Lebih Dekat dengan Honda CRF 250 Rally

Lebih Dekat dengan Honda CRF 250 Rally

Bro n Sist…

Belakangan ini Honda CRF 250 Rally menjadi topik hangat di kalangan para bikers tanah air, khususnya para penggemar adventure. CRF Rally seolah-olah menjadi pelepas dahaga bagi para ADV Rider.

CRF 250 Rally meenggunakan basic design CRF 250L dengan mengadopsi mesin CBR 250 sigle silinder. Jelas motor ini diperuntukkan bagi para petualang yang gemar menjangkau wilayah baru dengan kondisi jalan seadanya. Dengan profil ban tahu, ground clearance yang tinggi serta travel suspensi yang panjang, tentunya lebih mantap melibas gravel dan jalanan off road tanpa khawatir.

Dengan kapasitas tangki bbm 10.1 liter, motor ini diklaim mampu menjelajah sejauh 340km dengan sekali isi bbm full tank. Hmmm.. Menarik..

Berlokasi di main dealer Astra Motor Yogyakarta dan berlanjut di Cengkir Resto Sleman, saya bersama rekan-rekan blogger, jurnalis dan komunitas motor Yogyakarta berkesempatan melihat lebih dekat jagoan baru AHM di kelas 250 cc ini. Berikut impresi saya mengenai motor ini:

Tinggi besar

Dengan tinggi jok 895 mm, dan wheel base 1455mm, tongkrongan motor ini lebih tinggi dibanding KLX 250. Sebagai gambaran, berikut ini posisi riding saya (175cm 70kg) diatas CRF 250 Rally. Saat kedua kaki ditempelkan ke tanah, mau tidak mau harus jinjit karena tidak sampai. Untuk rider dengan tinggi dibawah 170cm sepertinya harus berlatih untuk beradaptasi.

Ringan

Meskipun tinggi besar, motor ini ternyata cukup ringan. Bobot kotor (terisi oli & BBM) hanya 155kg. Saya coba menggeser motor maju mundur ini dengan posisi duduk diatasnya, terasa mudah dan enteng. Bobot yang ringan ini akan sangat membantu saat harus melintasi jalanan tanah, khas pedalaman.

Design keren khas motor Rally Dakkar

Untuk yang satu ini sebenarnya sangat subjectif dan tergantung selera. Tapi bagi saya design motor ini keren bro. Tinggal ditambah pannier aluminium, jadilah motor penjelajah yang siap diajak kemana saja.

Suspensi empuk

Mengambil basic dari CRF 250L, motor ini memiliki suspensi yang lembut dengan travel yang panjang. Untuk melintasi jalur offroad tentunya sangat membantu. Sebaliknya, untuk touring di jalan aspal dengan kecepatan tinggi sepertinya akan sedikit bermasalah karena ngayun dan limbung. Next, bisa dibuktikan.

Jok ramping

Mewarisi design CRF 250L, motor ini memiliki jok yang ramping. Di satu sisi tentunya sangat membantu rider untuk berganti-ganti posisi dari duduk kemudian berdiri tanpa ada ganjalan. Di sisi lain, jok yang ramping ini membuat rider tidak bisa bertahan berlama-lama diatas motor.

Kesimpulan

CRF 250 Rally hadir sebagai motor ADV / petualang dengan daya jelajah yang lebih jauh dibanding motor cross. Motor ini diperuntukkan bagi mereka yang gemar berpetualang, menjelajahi daerah baru dengan kondisi medan yang bervariasi.

Dengan kondisi jalanan Jawa Tengah saat ini, motor ini juga sangat cocok untuk berwisata “Jeglongan sewu” di jalur pantura dan jalur selatan Jawa tengah dengan lebih nyaman dan tanpa khawatir. Hehehe

Bro n Sist, silahkan dikomentari…