Bro n Sist…
Tinggal di wilayah Jabodetabek dan terjebak macet adalah sebuah kepastian, tapi bagaimana cara menghadapinya adalah sebuah pilihan.
Sekedar share, praktis sejak enam tahun yang lalu, karena tuntutan profesi, sebagian besar waktu saya khususnya saat weekday saya habiskan di jalan. Bisa dipastikan, hampir setiap hari saya harus menghadapi kemacetan di dalam mobil hingga berjam-jam saat membelah kota jakarta dari barat menuju timur atau sebaliknya.
Dalam tiga tahun terakhir, macetnya jalanan jakarta sudah semakin menggila, sampai-sampai gak ada pilihan lain selain menghadapinya.
Disini saya coba berbagi sedikit tips n trik menyetir menghadapi macet. Tentunya sebatas hal-hal kecil yang biasa saya lakukan yang membuat macet jadi lebih indah..
Efektif kah buat Bro n Sist? Tentunya patut dicoba terlebih dahulu..
1. Selesaikan semua hajat/kebutuhan sebelum mulai menyetir
Sebelum menyetir, ke toilet dulu…
Sebelum menyetir (khusus muslim) sholat dulu…
Sebelum menyetir kalau sempat, makan dulu…
2. Siapkan minuman dan cemilan
Berhubung saya termasuk anti merokok di dalam mobil, saya selalu menyiapkan cemilan (biasanya kacang) dan sebotol air mineral atau terkadang hot cup coffee. Lumayan efektif buat mnemani sepanjang perjalanan.
3. Targetkan waktu tempuh dua kali lipat… atau jangan targetkan sama sekali
Misalnya, perjalanan pulang dari Cikarang menuju Tangerang saya targetkan bisa ditempuh dalam waktu 4 jam. Ini cukup membantu membuat saya sedikit relaks, tidak terburu-buru dan enjoy…
4. Defensive driving
Defensife driving jauh lebih baik dibanding aggresissive driving. Selain lebih safe, defensive driving juga tidak terlalu menguras stamina maupun pikiran. Dan setelah saya compare, untuk perjalanan dari Cikarang menuju Tangerang, waktu tempuh dengan defensive driving hanya terpaut sekitar 20 menit dibanding aggressive driving. So, 20 menit bukan sesuatu yang pantas diperjuangkan dengan susah payah dan mempertaruhkan keselamatan. Betul?
5. Jangan memaksakan diri
Saat lelah, biasanya saya mencari lokasi buat menepi. Memejamkan mata sambil merebahkan badan selama 10 menit cukup mengembalikan kesegaran. Sekali lagi, keselamatan lebih berharga dibanding waktu 10 menit.
6. Radio is the best friend
Sandi n Kiki I radio, Danang n Darto Prambors, Jodi Veki Jak FM, sampai Ustadz Zaenal Abidin radio Rodja bisa menjadi teman yang baik selama perjalanan.
7. Kenali rute n timing yang tepat
Jam sekian sampai jam sekian.. Sebaiknya lewat sini. Jam berikutnya sebaiknya lewat situ dst.
Terkadang, sesekali saya melewati rute yang jarang saya lewati hanya karena kangen. Termasuk kangen macetnya…
Bro n Sist..
Silahkan dikomentari…
Baca juga
Review setahun bersama nissan gran livina
Jaga keselamatan saat berkendara, serta jaga kelestarian alam Indonesia
kalau nggak macet bukan jakarta namanya
http://sarikurnia980.wordpress.com/2013/09/10/ada-yang-baru-dari-yamaha/
Pingback: [Review] Setahun Bersama Nissan Grand Livina | proleevo
Suka yang tentang defensive riding,kalau aku praktekkan malah cuma terpaut g nyampe 2 menit. (motor + deket jaraknya)
alhamdulilah purwakarta masi sedikit macetnya
pembenahan di sistem audio mobil juga perlu
walah.. racunnn…
kayaknya plasma cluster lebih perlu..
saya gak ngerti plasma cluster buat apaan soalnya
macet, mobil tanpa ac, gak ada musik pisan.. lha itu baru nyossss…wkwkwkwk
haduhhh
http://extraordinaryperson.wordpress.com/
Pingback: “Mandiri E-Toll Card” Mengecewakan! | proleevo
wah dengerin radiorodja juga,sip 😀
Alhamdulillah di kota saya ga ada macet kecuali mobilnya macet 😀
betul masbro..bersahabat dengan macet alias defensive driving menyehatkan jiwa raga dan isi dompet..ngoahahaha..