[Review] Setahun Bersama Panther LM

Bro n Sist…

Tak terasa si Biru yang berisik itu sudah menemani kami sekeluarga selama hampir satu tahun. Mobil low profil ini sangat setia menemani kami kesana-kemari, Jogja – Tangerang – Cirebon- Cikarang- Ngawi- Kudus- Salatiga semuanya dilalui tanpa kendala dan tanpa menguras kantong. Sekarang saatnya saya coba sharing pengalaman memelihara mobil ini selama satu tahun pertama. Silahkan disimak…

Bandel dan minim perawatan

Terjawab sudah pertanyaan dalam hati saya, kenapa mobil brisik dan polusi ini harga sekennya cukup tinggi. Ternyata kata kuncinya adalah “Bandel”. Saking bandelnya, biaya perawatan mobil ini menjadi sangat murah. Perawatan rutin yang saya lakukan di mobil ini :

  • Ganti oli mesin setiap 5.000 km menggunakan Mediteran SC. Rp. 145.000 (5 liter) sisa 0.5 liter
  • Ganti filetr solar setiap 10.000 km. Rp. 70.000
  • Ganti Filter oli setiap 20.000 km. Rp. 35.000
  • Bersihkan filter udara setiap 5.000 km

yang rutin hanya itu. Lainnya sebatas pemeriksaan dan penggantian bila perlu. Part-part yang pernah saya ganti :

  • Selang high pressur power steering, Rp. 125.000. Ongkos pasang + O ring Rp. 100.000
  • Kampas rem belakang, Rp. 190.000 termasuk ongkos pasang
  • Paking carter oli, Rp. 120.000 termasuk ongkos pasang (perkiraan, karena digabung dengan ganti oli)
  • Ganti accu merek Incoe Astra. Rp. 550.000
  • Motor blower AC + Dryer AC + Cleaning AC Rp. 900.000

Total biaya perawatan rutin setelah 16.000++ Km ( setahun ) sekitar Rp. 535.000,-

Total penggantian part setelah 16.000++ Km ( setahun ) Rp. 1.985.000

Kalau ditotal sekitar Rp. 2 jutaan diluar accu, itu setara satu kali biaya servis Grand livina per 10.000 km.

 

Biaya BBM Super hemat

Saya sengaja menuliskan kata “Super” karena biaya BBM Panther ini memang luar biasa hemat. Dengan konsumsi solar mencapai 15 km/liter sedangkan harga solar Rp. 5.150 per liter, artinya untuk menempuh jarak 100 Km dibutuhkan 6.7 liter solar, atau hanya Rp. 34.505. Itu juga sama artinya Rp. 100 ribu solar dapat menempuh jarak 291 Km. Super hemat!!

 

Suspensi Empuk

Salah satu yang membuat pengguna Panther enggan beralih ke mobil Jepang yang lain adalah karena suspensinya yang empuk, mentul-mentul, mengayun seperti suspensi bus malam. Walaupun konsekuensinya, Panther ini sangat limbung, dan kurang presisi bahkan sulit diajak bermanuver di kecepatan tinggi.

 

Mengayun dan Limbung

Ini salah satu yang kurang saya suka dari Panther. Suspensinya yang terlalu empuk, dengan travel yang panjang layaknya mobil offroad mengakibatkan mobil ini sangat limbung dan susah diajak bermanuver di kecepatan tinggi. jangankan bermanufer, lurus saja pun mengayun mentul-mentul. Hal ini sedikit menjadi masalah terhadap kebiasaan menyetir saya yang sedikit agressif.

 

Berisik, bergetar dan Polusi

Yang ini sepertinya sudah menjadi ciri khas Panther. Mesin diesel direct injection kelahiran tahun 90an ini masih menggunakan push rod untuk mekanisme buka tutup klep. Mesin OHV (over head valve) selain terkenal sangat bandel, juga sangat berisik. Dipadu dengan sistem pengaturan bahan bakar yang masih menggunakan governoor didalam Injection Pump (Bospom), proses pembakaran solar di mesin panther masih jauh dari kata sempurna. Akibatnya selain tenaga mesin yang biasa saja, juga asapnya yang cukup tebal, terlebih di pagi hari saat pertama dinyalakan.

 

Interior dan fitur alakadarnya

Tipe LM memang ditujukan sebagai kendaraan komersial untuk operasional sehari-hari. Sedangkan untuk kenyamanan, Isuzu telah menyediakan tipe LS. Interior Panther saya ini masih sangat sederhana. Tampilan Tacho meter tidak ada, power window tidak ada, AC pun single blower. Benar-benar sangat sederhana. Tetapi dengan selisih harga 20jutaan dibanding tipe LS, rasanya Panther LM ini lumayan juga.

 

Kesimpulan

Panther LM memang sangat cocok untuk kendaraan operasional. Pilihan yang sangat realistis dan menguntungkan dari sisi pengeluaran. Dengan harga beli yang terjangkau, Bro n Sist bisa mendapatkan mobil dengan rangka yang kokoh, perawatan yang hemat, serta biaya BBM yang super hemat.

Panther LM siap membawa Bro n Sist kemana saja tanpa perlu khawatir kantong jebol meskipun dengan kenyamanan dan driving pleasure yang seadanya.

Jika Bro n Sist, menginginkan kendaraan yang kokoh dan tangguh untuk dipakai harian dengan aktifitas yang tinggi dan biaya minimal, tentunya Panther seken tahun 2001 ini bisa menjadi pilihan yang sangat logis.

 

Bro n Sist, silahkan dikomentari…

10 thoughts on “[Review] Setahun Bersama Panther LM

  1. Suspensi bisa diganti pake shock yg gas om. Sekalian ditambahin stabiliser depan belakang. Tp ya rasanya ngga kayak panther lagi. Hehehehe…

  2. Koment ah sesama LM, lm 2005 udah 2 bulanan, sebelumnya rada nyesel beli panther. Tapi disuruh sepupu yang sopir truk disuruh beli panther sja drpd tarun* katanya ya itu perawatan yang murah. tapi kesininya sudah mulai bisa merasakan enaknya.. krn msh lm jd berpikir utk sedikit upgrade, pw, door trim, spion,cl, dll.. hehee..

  3. Panther itu mobil perang om. Kalau mesinnya sehat dan terawat biasanya sanggup jalan jauh 6 x 24 jam. Panther kapsul mata sipit (2000-2004) kalau diALTOkan jauh terlihat gagah kalau Panther mata belo om. Tukar aja bannya ke ring 17, dijamin gagah dan garang om

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *