Bro n Sist…

Hari sabtu kemarin kebetulan kondisi badan saya sedang drop, sedangkan saya harus berangkat kerja dari rumah di Cikarang menuju kantor di Tangerang. Untungnya ada tetangga yang mau dimintai tolong untuk mengantar saya ke kantor.

Karena gak terbiasa disopirin, sepanjang perjalanan saya pun gak bisa tidur, malah justru mengobrol panjang lebar dengan tetangga saya tersebut yang kebetulan kesehariannya berprofesi sebagai sopir Angkot.

Dalam obrolan tiba-tiba dia berucap “di SPBU ini dan SPBU itu, seolah-olah angkot beli bensin setengah harga!”. Saya pun tergelitik untuk tahu lebih jauh apa maksud dari pernyataannya itu.

Ternyata di dua SPBU yang dia tunjukkan tersebut, dia mengalami deskriminasi pelayanan. Khusus untuk angkot petugas SPBU tidak mau membukakan atau menutupkan tangki bensin. Tidak hanya itu, petugas SPBU tidak menunjukkan sikap yang ramah layaknya kepada kendaraan pribadi yang notabene sama-sama membeli premium dengan harga yang sama.

Hal ini sangat menarik untuk diperbincangkan. Bagaimana bisa, standar pelayanan dibedakan untuk produk yang sama dengan harga yang sama?

Kalau menurut saya pribadi, akan lebih tepat jika pelayanan terhadap pembeli BBM bersubsidi disamaratakan dengan standar pelayanan seadanya, sedangkan untuk pembeli BBM non subsidi mendapatkan pelayanan yang lebih baik tanpa memandang jenis kendaraan. Gimana menurut Bro n Sist?? Silahkan dikomentari…

Baca juga :

Desa ku yang Asri

Kabupaten Bekasi Surganya para Offroader

Jaga keselamatan saat berkendara, serta jaga kelestarian alam Indonesia