Bro n Sist…
Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan menjajal motor all rounder asal Korea yakni Hyosung Karion 125 milik bro Imam. Motor ini saya test di sekitar Alam Sutera Tangerang dengan melewati medan yang bervariasi mulai dari jalanan mulus, sampai pada habitat aslinya yaitu medan off road ringan.
Secara kasat mata, tampak jelas bahwa motor ini diciptakan untuk menjelajahi dua alam, yakni on road dan juga off road. Terlihat dari penggunaan ban dual purpos tapak lebar, ground clearance yang cukup tinggi, serta tangki bahan bakar yang cukup besar.
Kesan pertama saat saya melihat langsung motor ini adalah gagah, unik dan fun. Dengan dimensi yang sebesar itu serta bobot motor yang lumayan, saya sempat pesimis akan performa motor ini, tapi setelah ditest, ternyata mesin 125cc 4 valve yang tertanam di motor ini betul-betul mumpuni.
Silahkan simak rangkuman test ride nya berikut ini :
1. Design
Motor ini benar-benar unik. Motor dengan ground clearance yang tinggi mirip motor trail, namun menggunakan ban dual purpose yang sangat cukup besar terutama di ban belakang menjadikannya lain dari yang lain. Dimensinya yang cukup besar membuat jarang yang mengira bahwa motor ini hanya 125 cc. Design head lamp bulat dipadu dengan spidometer minimalis menjadikan motor ini terlihat klasik namun artistik.
2. Performa
Setelah puas memandangi sang kuda besi asal negeri ginseng ini, saya pun mulai menjajalnya start dari SPBU Alam Sutera menuju proyek pembangunan kawasan komersial Alam Sutera melewati jalanan komplek yang mulus.
Kunci kontak ON, engine start, raungan mesin 125 cc terasa padat, mirip dengan honda CS1. Masuk gigi 1, 2, 3 & 4, akselarasi motor ini tergolong smooth, tapi sama sekali tidak kedodoran. Kecepatan 80 Km/jam dapat diraih dengan singkat.
Sesampainya di lahan proyek, tiba saatnya bagi saya menjajal performa motor ini di medan off road. Torsi mesin 125 cc yang diteruskan ke roda belakang membawa saya menapaki medan offroad berupa urukan tanah dengan mudah. Bahkan saat naik dari gravel yang cukup curam, mesin 125 cc ini sanggup menaklukkannya dengan mudah.
Mirip dengan karakter mesin motor trail, Hyosung karion memiliki torsi yang melimpah di putaran rendah dan menengah, namun mulai drop di putaran tinggi. Overall, cukup untuk cruising dengan kecepatan sedang di jalan raya, juga mumpuni untuk diajak melibas medan off road ringan.
3. Handing
Urusan handling, motor ini lebih mirip super moto. Dengan wheel base yang tidak terlalu tinggi serta sudut belok yang cukup besar, motor ini benar-benar lincah untuk meliuk-liuk di celah yang sempit. Sebaliknya, motor ini kurang stabil saat diajak berlari diatas 90 Km/jam.
4. Suspensi
Motor ini memiliki suspensi yang “Asyik banget”. Suspensi depan telescopic dengan travel yang panjang dipadu dengan suspensi belakang yang empuk, menjadikan motor ini benar-benar nyaman untuk dikendarai di jalan rusak sekalipun. Sebagai konsekuensinya, motor terasa limbung saat diajak bermanufer di kecepatan tinggi. Suspensi Hyosung Karion benar-benar dirancang sesuai dengan fungsinya yakni motor dual purpose yang mengutamakan kenyamanan.
5. Traksi dan Pengereman
Penggunaan ban depan 130/80-18 dan ban belakang 180/80-14 menjadikan traksi motor ini begitu mencengkram baik di jalanan aspal, beton maupun jalanan tanah. Ban dual purpose merek Shinko terbukti mampu bertugas dengan baik. Bahkan pada saat dicoba rem mendadak, kedua ban tidak mengalami slip sama sekali.
Untuk urusan pengereman, saya merasa ada yang kurang di motor ini. Rem belakang terasa kurang pakem sehingga harus ditekan sekuat tenaga untuk menghentikan motor.
Kesimpulan
Hyosung Karion adalah jawaban untuk para penggemar touring semi adventure. Kesan Adventure yang melekat pada motor ini bukan hanya sebatas julukan maupun striping semata, melainkan memang betul-betul dapat difungsikan sebagai kendaraan adventure. Dengan kapasitas tangki yang cukup besar (9 liter) motor ini juga dapat diajak untuk perjalanan jauh. Hyosung karion tidak bisa membawa anda berlari kencang, tapi Hyosung Karion siap mengantarkan anda kemana saja.
Bro n Sist, silahkan dikomentari…
Bukam cuma striping…. Ane suka itu 😀
berasa kyak sizuki TS…
dudu pertamax… ming pengen Hysong 250…
http://ardiantoyugo.com/2014/10/04/livery-keren-ini-kok-ga-dipakai-honda-lagi-ya/
mendut mendut..
Mentul mentul 😀
Bentuknya ane suka, sayang mesinnya ga umum, apa ada substitusinya mengenai mesin?
Part mesin banyak yang bisa substitusi pakai part mesin Suzuki.
ban kurang kriting tuh
ganteng buat mejeng jalan sore josss!!!
Kisaran harga secondnya brp ya ?thn keluaran mudanya tahun brp ?tq agan2 n sists
10 s/d 20 jutaan tergantung kondisi dan mood si penjual. Paling muda produksi 2007 penggunaan 2012 (kalo gak salah)
Pingback: Solo Touring “Wonderful Indonesia” Day 2 ( Kandangan – Jombang – Probolinggo) | proleevo