Pah, lajur kanan kosong tuh
Enggak mah, disini aja
Emang kenapa? Lama tau…!!
Lajur kanan disini rawan tabrakan beruntun, padahal paling selisihnya cuma 10 menit.
Begitu kira-kira percakapan kami saat melintas Tol Kemanggisan arah Kebon Jeruk di malam hari. Saya memang sudah terbiasa mengalokasikan waktu 15 menit lebih lambat demi menghindari tabrakan beruntun di lajur kanan ruas tol tersebut. Bukan sekali dua kali, hampir setiap melewati ruas tol Kemanggisan arah Kebon jeruk, selalu ada kejadian “berhenti mendadak”, benar-benar sangat beresiko.
Waktu memang sangat berharga, tapi nyawa dan keselamatan jauh lebih berharga dibanding selisih waktu beberapa menit saja.
Di Jalan tol, tabrakan beruntun sangat sering terjadi. Sebagian besar terjadi di lajur paling kanan. Ya, lajur yang sejatinya diperuntukkan hanya untuk mendahului, sejslan dengan padatnya lalulintas maka lajur tersebut pun hampir tak ada bedanya dengan lajur lainnya, hanya saja biasanya lajur paling kanan masih menjadi lajur paling cepat.
Seiring egoisme pengemudi yg makin marak, saling potong dan saling serobot pun terjadi. Alhasil, pedoman jarak aman kendaraan di jalan tol saat ini seolah hanya menjadi hiasan belaka. Celakanya, di beberapa ruas tol, sangat sering terjadi pengereman mendadak. Dengan jarak antar kendaraan yang semakin tidak aman, tentunya pengereman mendadak di jalan tol sangat berpotensi mengakibatkan tabrakan beruntun.
Berikut ini beberapa jalur Tol yang rawan tabrakan beruntun berdasarkan pengalaman pribadi :
- Tol Tomang – Kebon Jeruk arah Kebon Jeruk, lajur paling kanan di sore hari sampai malam. Frekuensi berhenti mendadak sampai 80%. Saya selalu mengindari lajur kanan.
- Tol JORR Pondok Indah menjelang peralihan ke Tol BSD, semua lajur dari pagi sampai malam. Frekuensi berhenti mendadak sampai 80%. Biasanya saya memperlambat laju mobil dan menjaga jarak sebelum sampai titik ini.
- Tol Jakarta – Cikampek KM 16 – 19 arah Cikampek lajur 3 dan lajur 4 (paling kanan) menjelang siang sampai malam, ini terjadi akibat banyak mobil keluar dari peristirahatan KM 19. Frekuensi berhenti mendadak sampai 50%. Biasanya saya memperlambat laju mobil dan menjaga jarak sebelum sampai titik ini.
- Tol JORR Pondok Indah – Cijantung arah Cijantung pagi hari sampai siang. Frekuensi berhenti mendadak sampai 20%.
- Tol Tanjung Priok – Mangga Dua arah Mangga dua, Siang sampai malam semua lajur. Frekuensi berhenti mendadak sampai 50%.
- Tol Kemayoran – Tanjung Priok menjelang exit Tanjung Priok, siang sampai sore, semua lajur. Frekuensi berhenti mendadak sampai 50%.
Beberapa ruas Tol diatas hanya sebagian saja, dan tentunya bersifat subjektif sebatas jalur yang sering saya lintasi. Bagi Bro n Sist yang punya pengalaman lain, silahkan ditulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat.
kesadaran mengutamakan keselamatan bersama masih kurang kah?
Bukan “Masih” tapi “Makin” 😆