Bro n Sist…

Salah satu kelemahan Hyosung comet ada di seputar kopling. Selain per/pegas nya yang terlalu keras, langkanya kabel kopling ori memaksa saya untuk menggunakan kabel milik Vespa tanpa menggati selongsongnya, hal ini mengakibatkan jarak main tuas bawah kurang presisi (tidak sejalan dengan penekanan handle). Dampaknya, perpindahan gigi menjadi keras dan susah menetralkan gigi pada saat berhenti (false neutral).

Salah satu cara ntuk menyiasati hal tersebut, yaitu dengan mengganti perangkat penggerak kopling menggunakan kopling hidrolik layaknya Moge.

Saya sempat shock saat mengetahui harga kopling hidrolic branded yang berkisar antara 2 – 3 juta rupiah. Sampai suatu saat saya bertemu seorang kawan yang ternyata sekarang menjadi importir kopling hidrolik universal asal Hongkong.

Singkat cerita, kopling hidrolik universal dengan harga terjangkau langsung saya pasang di Hyosung Comet saya dengan panjang selang hidrolik 1200mm (abnormal).

Berikut review singkat stelah menggunakan kopling hidrolik:

1). Tuas kopling menjadi sedikit lebih ringan, walaupun tetap tak se ringan kopling Honda CS1 (ya iya laahh.. ).

2) Perpindahan gigi lebih ringan, walaupun gejala false neutral masih ada.

3) Saat lepas handle kopling, terasa menghentak (responsif).

4) Jarak pergerakan maksimal piston di kaliper (tuas bawah) sekitar 10mm, kurang cocok buat rider yang menyukai kopling jauh.

Bro n Sist, Silahkan dikomentari…

Baca juga :

First riding impression Hyosung Comet 250 V-Twin

5 Destinasi turing ter favorit versi pengunjung blog

“Jaga keselamatan saat berkendara, serta jaga kelestarian alam Indonesia”