Bro n Sist…
Di jaman sekarang dengan kondisi lalulintas yang ada, rasanya sangat sulit untuk menolak kehadiran motor matic. Diakui atau tidak, motor matic mampu menjawab kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi oleh motor lainnya. Matic itu praktis, relaks, memiliki utilitas yang lumayan.
Seiring dengan kondisi lalulintas yang semakin padat, saya mulai mencari alternatif motor yang lebih praktis dan ringan untuk hobby luntang-lantung khusus jarak dekat. Setelah Honda CS1, kali ini saya coba memodifikasi Honda Vario 125 untuk touring.
Honda Vario 125 memiliki modal yang cukup untuk diajak touring, selain Handling yang lumayan mantap, Honda Vario 125 juga memiliki kapasitas tangki BBM yang lumayan besar yaitu 5.5 liter. Salah satu kelemahan Honda Vario 125 yaitu ground clearance yang terlalu rendah. Maka dari itu, langkah pertama yang saya lakukan adalah membuat ground clearance menjadi lebih tinggi.
Berbeda dengan Honda CS1 yang sangat sulit menemukan part modifikasi di pasaran, Honda Vario 125 justru lebih mudah dimodifikasi dengan ketersediaan part yang “bejibun”. Ada dua opsi yang sederhana untuk menaikkan ground clearance, opsi pertama dengan mengganti profil roda yang lebih tinggi, opsi kedua dengan meninggikan shock belakang. Saya memilih opsi pertama.
Untuk mendapatkan profil roda yang lebih tinggi, saya mengganti velg standar dengan velg “power” dengan lebar velg depan 2.15″ dan lebar velg belakang 2.5″. Dengan velg tersebut, saya bisa menjejalkan ban ukuran 90/90-14 untuk ban depan dan 120/70-14 untuk ban belakang. Hasilnya, ground clearance Vario 125 jadi lebih tinggi.
Langkah kedua yaitu menambah utilitas dengan memasang top box. Untuk menjaga kestabilan handling dan juga estetika, maka top box yang dipasang pun tidak terlalu besar. Pilihan jàtuh pada top box “Givi E33 special edition Stefan Bradl“. Selain kapasitas yang pas, warna putih glossy nya senada dengan warna velg, matching bro..
Untuk bracket top box, saya menggunakan merek “Dahs“. Bracket ini saya beli dari juraganbox.com dengan harga Rp. 160.000,- saja. Selain ekonomis, bracket ini juga cukup kuat karena terbuat dari plat baja ukuran 4mm.
Ground clearance beres, utilitas beres, selanjutnya “kapan kita kemana??”
Bro n Sist, silahkan dikomentari…
woh siap touring
Wew, ipanase keduluan..
yuk mari
pengen juga pasa box buat MX
semua kendaraan siap turing, bikin kepengen 😛
ajak ajak lah kalau mau luntang lantung..hehehe
Geter2nya ngga ada kah?
So far so good bro, sejauh ini semua normal-normal aja, cuma agak berat dikit
Pas buat ane nanti lebaran pulang ke sumatra pk vario 125.
Sekarang lg ngumpulin dulu nih buat boks-nya.
keren nih, roller/per/ komponen lain ada yang diganti ga bro? jadi lebih boros berapa% dari spek orisinil?
Gak ada yang diganti bro. Konsumsi bbm sama aja (ga begitu kerasa)
Berapaan pelek nya
nambahnya jadi berapa mm tingginya mas bro ?
Hallo bro & sist …
Hari jumat, tgl. 19 sept 2014. Kita mao ada touring ke BALE KERATON SOEKARNO pelabuhan ratu neh …
Next sms 087809700061.budhi thanks
Om kalo pake toa cocok gak?
Toa itu apa ya? Yg sering dipake di Masjid bukan?
Pingback: [Review] Honda Vario 125 untuk Touring Jarak Jauh | proleevo
mas, boleh kasi saran buat build Vario 125 pgm fi yg temanya touring…soalnya bingung mw g mana…
terimakasih.
Mantab info nya
so far, saya baru ganti ban motor aja dari std ke merk michelin, velg masih std dan semuamuaaa masih std juga. Jarak tempuh paling jauh dari Jakarta menuju Banjarnegara via pantura sampai Tegal kemudian masuk jalur tengah ke arah Purwokerto – Banjarnegara. Jam 11 malam berangkat, pagi pukul 7 sudah di Purwokerto. Semalam di Banjarnegara kemudian lanjut ke arah Wonosobo dan bermalam di Bandungan. Besoknya lanjut lagi ke Semarang via Ungaran.
Kembali ke Jakarta via Cirebon. Seru banget, pas musim hujan pula. Meskipun bagian tengah dan belakang badan rasanya remuk redam. Hahaha….
Trip selanjutnya mentok sampai Pekalongan kemudian menyempatkan ke Guci, Kab. Tegal. Ini lebih seru nikmatin pemandangan alam di sekitar area kab. Tegal.