Review Tiger Revo 2008 untuk Perjalanan Lintas Sumatera

Tiger Revo ini saya beli April 2020 dengan harga 7.9 juta. Biaya perbaikan, restorasi dan modifikasi mencapai 4 juta lebih (terutama perbaikan). Odometer 91.000 km ++.

Spec mesin:
Bore 64.0 mm, stroke 62.2 mm
Rasio kompresi 10.0 : 1 (seher Megapro)
Cam shaft custom by Londo Tech Garage.

Spec kaki-kaki:
Velg dan ban original Tiger Revo
Shock depan std, setting rebound lambat, tambah peninggi 7cm
Shock belakang TVS Rockz tambah peninggi 5cm

Lain-lain:
Modifikasi bos gir belakang menjadi fixed seperti KLX
Box samping Givi E21
Engine gurad
Lampu tambahan 2pcs Daymaker 2mata 12 watt
Klep disetel renggang

Panjang perjalanan 1360 km ++ dengan rute:
Tangerang – Merak – Bakauheni – Bandarlampung – Pring Sewu – Kota Agung – Krui – Bintuhan – Krui – Liwa – Danau Ranau – Liwa – Bukit Kemuning – Kota Bumi – Bandar Jaya – Bandarlampung – Bakauheni – Merak – Tangerang.

Review sekaligus test oli mesin merek Revol 20w50 dari Petro Asia. Tertarik dengan oli ini karena di website mereka mencantumkan data kinematic viscocity di temperatur 100°C dengan angka 19.9. Angka ini termasuk yang paling baik, bahkan lebih baik dibandingkan Prima XP di angka 19 koma kecil. Sedangkan oli lain dengan SAE 20w50 (enduro, federal, dll) rata-rata mencatatkan kinematic viscocity di 100°C dibawah 19.

Sebetulnya ada satu lagi oli dengan SAE 20w50 yang mencatatkan kinematic viscocity diatas 20, yaitu Fastron fully synthetic. Hanya saja oli ini mahal dan langka.

Hasil review:

Riding position nyaman serta ground clearance yang tinggi bikin pede.

Getaran mesin khas Tiger cukup mengganggu, bikin kaki lebih cepat lelah.

Suspensi lembut, dengan rebound yang sedikit lambat bikin nyaman di jalan bergelombang dan jalanan rusak, tetapi masih cukup stabil di kecepatan tinggi.

Performa mesin lebih dari cukup, akselerasi nendang, nafas pun lebih panjang dibandingkan mesin standar Tiger. Di Gigi 6 masih sanggup berteriak sampai 10.000rpm. Torsi melimpah, tanjakan dilibas dengan enteng di gigi 5. Top Speed tercatat di spidometer MT25 130km/jam di lintas barat Sumatera. Respon bukaan gas sangat asyik buat nyalip.

Handling sebetulnya tidak terlalu baik, bisa dibilang “payah”. Tetapi karena sudah terbiasa dengan motor ini, manufer tajam pun sudah lebih berani. Awal-awal pakai Tiger, takut sekali manufer.

Ketahanan mesin sangat baik, Temperatur stabil bahkan saat macet-macetan di Bandar Jaya siang hari terik. Oli mesin bekerja dengan baik, melebihi ekspektasi. Menurut saya lebih baik dari Prima XP, yang menandakan claim data sheet nya valid.

Konsumsi BBM:
Pertamax 32 km/liter. Sempat diisi Pertlite, gejala ngelitik parah.

Kesimpulan:
Tiger Revo sangat handal untuk perjalanan jarak jauh, walaupun bukan yang terbaik dari segi kenyamanan. Sebagai mantan pengguna Pulsar, Tiger Revo Tidak lebih nyaman dibanding P220, tetapi secara performa (setelah upgrade) dan penyaluran torsi lebih menyenangkan.

Teman seperjalanan:
Andi Hasdi Hamid
Eka Fitrianto
Febriyanti Fadillah
Fadhil Ramadhan
Adi Cumik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *