Review Mobil Bekas Suzuki Aerio 2003

Suzuki aerio

Suzuki Aerio menjadi mobil hatch back yang cukup sukses di jamannya. Bahkan bisa dibilang Aerio adalah cikal-bakal kembalinya popularitas mobil hatchback merek Jepang yang pada waktu itu sedang meredup.

Di tulisan kali ini, saya mencoba membuka wacana untuk berdiskusi mengenai Suzuki Aerio ini. Sebagai pembuka, saya akan memaparkan review singkat saya terhadap mobil ini. Review saya lakukan beberapa waktu lalu, menggunakan Aerio tahun 2003 milik teman saya dengan transmisi matic 4 percepatan.

Baca juga:
Review Mitsubishi Xpander Ultimate

Lanjut…
Dari hasil review singkat saya terhadap Suzuki Aerio tahun 2003 ini, ada beberapa hal yang bisa saya rangkum sebagai berikut:

Desain Unik & Awet

Dari segi desain, sebagaimana mobil Suzuki lainnya, desain Aerio ini bukan selera banyak orang. Agak sedikit berbeda dibanding desain mobil pada waktu itu. Namun menurut saya pribadi, desainnya cukup oke dan di usianya yang sudah belasan tahun ini belum terkesan terlalu jadul.

Apalagi jika dilihat dari belakang. Bentuk body belakang Suzuki Aerio yang lahir tahun 2001 seolah-olah terlahir kembali dya belas tahun kemudian di Honda Brio. Dengan demikian, bentuk body belakan Aerio justru tidak tampak kuno karena seperti kita ketahui, Honda Brio terbaru pun masih menggunakan desain yang sama dengan Brio 2013 dan body belakangnya kalau menurut saya mirip dengan Suzuki Aerio. Setuju?

Interior Komplit

Masuk ke ruang kabin Suzuki Aerio, meskipun sudah tua, kita akan mendapati desain interior yang cukuo modern dan cukup komplit. Sama sekali tidak ada kesan mobil murah seperti kebanyakan mobil yang beredar saat ini.

Door trim sudah ada soft touch material dengan permukaan yang luas. Electric mirror sudah dilengkapi dengan retrack. Dasbor digital (2001 – 2004), tilt steering, bahkan jok untuk pengemudi sudah dilengkapi dengan height adjuster.

Ruang Kabin Luas

Dengan desain yang kompak, ternyata tidak berarti sempit. Ruang kabin Suzuki Aerio tergolong cukup luas. Jok baris kedua cukup lega. Untuk postur saya dengan tinggi badan 175 cm, leg room masih cukup lega.

Selain itu, bagasi Suzuki Aerio juga cukup luas dan rapih. Silahkan cek video diatas.

Driving Position Nyaman

Setelah impression review, kini giliran saya melakukan test drive.

Pertama kali memasuki mobil ini, duduk di balik kemudi, yang saya rasakan jok nya cukup nyaman. Jok seperti memeluk tubuh kita. Driving position bisa diatur sedemikian rupa sesuai dengan posisi yang diinginkan. Selain posisi jok yang bisa reclining, sliding dan juga ada height adjuster, roda kemudi Suzuki Aerio juga sudah tilt alias bisa naik turun, meskipun belum telescopic.

Visibilitas Sangat Baik

Untuk kategori mobil Hatchback, visibilitas mengemudi Suzuki Aerio ini menurut saya termasuk sangat baik. Pandangan ke depan terasa sangat luas dan tidak terganggu oleh dasbor. Luas dan jelas. Sangat memudahkan untuk driver perempuan maupun driver pemula.

Setir Cukup Responsif

Setir mobil ini memiliki ukuran yang sedang. Cenderung terlalu besar untuk mobil hatchback. Namun ukuran setir yang agak besar ini bisa saya pahami karena bertujuan untuk memperingan pengendalian. Maklum, mobil ini masih menggunakan power steering hidrolis.

Kabar baiknya, respon atau feed back setir terhadap kontur jalan sangat baik. Selain itu, returning force alias gaya dorong untuk kembali lurus setelah menikung, terasa cukup baik dan sangat membantu. Setelah mobil berbelok tajam, setir dilepas, akan kembali lurus. Good

Ruang kabin Senyap

Suzuki Aerio memiliki ruang kabin yang cukup senyap. Lebih senyap dibanding low MPW era 2010 an. Suara dari luar tidak begitu terdengar sampai ke dalam. Suara mesin pun tidak masuk. Cukup senyap.

Handling Lincah dan Mantap

Salah satu yang paling saya suka dari mobil ini adalah handling nya. Selain lincah untuk bermanufer di perkotaan, ternyata di kecepatan tinggi juga cukup stabil dan mantap.

Suspensi

Suzuki Aerio 2003 ini memiliki suspensi yang tidak bisa dibilang lembut, namun redamannya cukup baik. Karakter suspensinya sedikit keras namun guncangan akibat kontur jalan yang tidak rata mampu diserap dengan cukup baik. Di jalanan bumpy masih terasa cukup nyaman. Akan terasa kerasnya saat melintasi polisi tidur yang besar atau melibas lubang yang cukup dalam.

Transmisi Matic Responsif

Di usianya yang sudah 14 tahun, ternyata respon transmisi matic Aerio ini masih sangat baik. Mobil masih mau diajak berakselerasi dengan sekali kick down.

Cukup Boros

Menurut teman saya, salah satu kelemahan Suzuki Aerio ini adalah konsumsi BBM yang cukup boros. Terutama untuk penggunaan dalam kota. Konsumsi BBM sekitar 9 km/liter. Cukup boros untu ukuran Hatchback 1500cc.

Demikian review singkat Suzuki Aerio 2003 yang dapat saya rangkum disini. Tentunya masih banyak hal yang perlu dibahas mengenai Mobil bekas Suzuki yang satu ini. Untuk bahasan yang lebih detail, tentunya akan sangat pas jika diulas langsung oleh para pemilik Suzuki Aerio. Untuk itu, saya mengundang para pemilik Suzuki Aerio untuk berbagi pengalaman dengan menuliskannya di kolom komentar. Semoga bisa bermanfaat untuk para pembaca.

Terimakasih.

By Proleevo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *