Curug Malela Kabupaten Bandung Barat

Bro n sist…

Kali ini saya akan menyajikan coretan perjalanan saya mengunjungi “Curug Malela” di penghujung bulan sya’ban kemarin. Sudah sekian lama panorama Curug Malela terngiang-ngiang dalam pikiran saya semenjak teman-teman Prides Chapter Bandung menuliskan Riding Report ke Curug ini.

Curug Malela terletak di desa Cicadas kecamatan Rongga kabupaten Bandung Barat. Ada beberapa rute jalan menuju lokasi ini dari Jakarta, diantaranya :

1. Jakarta – Purwakarta – Padalarang – Cililin – Gunung Halu – Cicadas.

2. Jakarta – Cianjur – Cibeber – Cicadas.

3. Jakarta – Cianjur – Rajamandala – Saguling – Cicadas.

Rute yang saya tempuh adalah rute 1 yaitu: Jakarta – Purwakarta – Padalarang – Cililin – Gunung Halu – Cicadas.

Rute menuju Curug Malela

Untuk melihat dengan google map, klik disini...

Kondisi jalan dari Padalarang sampai Gunung Halu kemudian Cicadas merupakan jalanan aspal dengan kondisi cukup baik, hanya terdapat beberapa kerusakan jalan yang wajar. Sedangkan jalan dari Cicadas menuju gerbang masuk Curug Malela merupakan jalanan batu dan tanah yang menantang dengan pemandangan kebun teh dan perbukitan hijau yang menyegarkan.

Jalanan aspal sampai desa Cicadas

.

Jembatan menuju desa Cicadas

.

Jalan menuju gerbang Curug Malela

.

Dari gerbang menuju ke curug, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni bukit kira-kira 2 KM. Di pertengahan jalan terdapat tempat istirahat, warung dan musholla. Dari sini curug Malela terlihat indah di kejauhan. Dari rest area, perjalanan dilanjutkan menyusuri jalan setapak menuju ke curug.

Curug Malela di kejauhan

.

Curug Malela merupakan air terjun dengan ketinggian sekitar 40 meter dengan lebar lebih dari 50 meter. Satu kata yang pantas untuk menggambarkan curug Malela ini adalah “Dahsyat !!”. Air terjun dengan debit air yang tinggi mengingatkan saya pada air terjun Niagara yang baru bisa menyaksikannya di televisi. Lokasi ini ramai dikunjungi pada hari minggu atau hari libur. Sayangnya, di lokasi ini belum dilengkapi dengan sarana kamar mandi maupun warung.

Curug Malela “Dahsyat!!”

Bro n sist, silahkan dicicipi dan dikomentari

PENTING…!!!

Saat ini ( Januari 2012 ), Curug Malela kurang kondusif untuk dikunjungi. Silahkan baca tulisan saya yang ini:

Banjir Bandang Curug Malela

88 thoughts on “Curug Malela Kabupaten Bandung Barat

  1. emang bagus….kebetulan rumah ortu ku di cililin jadi searah kalo mau ke sana…yang mau kesana dan lom tahu bisa barengan…..

  2. Kok jalurnya beda yah. Gw malah di ksih tau sama penduduk setempat malah yang belok kanan. Gak lewat jalan yang kayak lo unjukin. Jarak yang gw tmpuh malah 12 km capek lah.

  3. ada 2 type manusia yg menyukai alam: Pecinta Alam dan Penikmat Alam.
    1.Klo Pecinta Alam sifatnya mempertahankan keaslian alam itu terbentuk,menjaga alam itu agar asli adanya (tidak ada sampah ,aspal apalagi warung trus kamar mandi )dan berharap itu masih asli hingga anak cucu nya bisa menikmati nya,mau contoh: tuh liat Tangkuban perahu,masak mobil,motor,mobil besar bisa sampai di pinggir kawah,baiknya mobil atau motor parkir di bawah gunung tangkuban perahu.GIlaaaa instan banget naik motor atau mobil bisa langsung sampai….klo kopi/teh boleh deh instan…
    2.Klo Penikmat alam berbeda dengan pecinta alam….mereka hanya menikmati obyek tsb…tapi hampir tdk pernah berpikir untuk memelihara ke aslian alam tersebut, tersirat dengan berpikir”coba ada warung ya coba ada kamar mandi ya di sekitar obyek tersebut” ……sangat..sangat instan…

    • Siiip…, terimakasih pencerahannya.

      Tapi kalo menurut saya, penikmat alam belum tentu gak cinta alam, begitu pula sebaliknya. Tidak ada salahnya jika kita membangun fasilitas agar keindahan alam dapat dinikmati oleh banyak orang, yang salah adalah jika kita merusaknya. Permasalahannya, bukan seberapa dekat atau jauhnya lokasi yg menentukan kerusakan alam, melainkan mental para dan rasa kepedulian kita terhadap alam yg sangat menentukan.
      Contohnya, puncak gunung Ciremai itu jaraknya 10KM dari pintu pendakian, untuk menuju puncak harus berjalankaki paling cepat delapan jam, ketika kami melakukan GSG (Gerakan Sapu Gunung) di tahun 1998, lebih dari 50 karung sampah terkumpul dari puncak gunung tersebut. Sebaliknya, kanal-kanal sungai di ansterdam yang begitu dekat dengan masyarakat, kondisinya jauh lebih bersih dari puncak gunung ciremai.
      Untuk menjaga kelestarian alam bukan berarti menjauhkan dan menyembunyikan objek wisata alam dari masyarakat, melainkan dengan cara meningkatkan kesadaran untuk mencintai alam, mulai dari diri kita, orang-orang terdekat kita, lingkungan kita, teman-teman kita di dunia nyata dan dunia maya.
      Mari kita sama-sama menjaga dan memelihara kelestarian alam.

      Itu menurut pendapat saya pribadi, mohon dikoreksi.

  4. wahh,,,
    tuu lokasi’a ga jauh dri rumah nenek gw,,
    prnah sekali kesana, wlpun leleah n kecapeann, tp asikk bagtt,,
    insya allah 24,25,26 Desember gw mau mudik ke ronggaa n lo da wktu gw mau maen ke curug malela gii

  5. eh itu dari gerbang ke curugna kan jalan kaki tuh, warga buka parkiran ngga? apa modal dikunci doang?ga seru kl liburan tp was2 kepikiran motor hehe

  6. salam kenal…bagi yang mau kecurug malela harap hati-hati,soalnya selain jalan yang berbahaya,sering terjadi banjir bandang,kemarin minggu tgl 1januari 2012 telah terjadi musibah,keluarga dan teman saya terjebak di bebatuan,dan sekarang tinggal 1 orang yang belum ditemukan,yang lainnya alhamdulillah selamat

  7. Tapi..berhati2 juga perlu..biarlah cukup Rahmat (26) sdr.ku yg jadi korban..skali lagi ingaat ..berhati-hati..curug yg tampak anggun bagaikan niagara..ternyata juga penuh misteri..

  8. “bener2 mantap mas bro…kemarin2 saya liat blog nya mas bro…..saya tertarik dan coba main ke sana….saya start dari daerah cikalong wetan…..singkat cerita 4 jam perjalan menuju kesana….bener2 super dasyat ,kita di manjakan pemandangan luar biasa sepanjang perjalanan…..
    jalan yg jelek menjadi kenikmatan tersendiri ,itu seni dalam sebuah petualangan…….
    “bgi yg belum kesana ,cobain deh sensasi perjalanan nya….
    “thks berat info nya mas bro…..

  9. hai my name is amrojie aku kerja sbagai driver and turis guide khususnya dari timur tengah.nama kantorku cv ppgc di daerah puncak cipanas kota bunga.ketika aku melihat curug malela di internet that is amazing.someday aku pingin pergi kesana.you want join wiyh me call me in 087820010419 i will wait?

  10. hai my name is amrojie aku kerja sbagai driver and turis guide khususnya dari timur tengah.nama kantorku cv ppgc di daerah puncak cipanas kota bunga.ketika aku melihat curug malela di internet that is amazing.someday aku pingin pergi kesana.you want join with me call me in 087820010419 i will wait?

  11. huuuuu, manteb…….sich manteb. jalannya hancur banget………………kalinya agak kotor banyak sampahnya….bro………………kondisinya kurang terawat bro…….kurang perhatian.pemerintah udah ada penginapan……………harganya 10 ribu per malem. kadang-kadang daerah kabuyutan di gunakan buat pesugihan alias syirik broooo.

  12. gag boleh renang di situ, kata penduduk sekitar. kedalam sungai yang pas dibawah curug bisa 10 meter lebih. di curug malela dilarang mandi.

  13. Pingback: 5 destinasi Turing Terfavorit | proleevo

  14. Pingback: Bige Bike Adventure Coaching Clinic Seri Perdana | proleevo

  15. Saya pernah ke sini tahun 1996, hanya 1 kata untuk tempat ini : beautifull!!! Dulu air terjunnya banyaaaakkk sekali airnya,tumpah dari atas, tidak nampak bebatuan di sela2 tumpahan air terjunnya. Belum banyak juga warung2 dan rumah warga. Tempat yang patut dikunjungi lagi.. Perjalanan yang melelahkan tapi terpuaskan saat tiba di air terjunnya.

  16. Saya ke sini Januari 2013 masih hancur banget jalan nya, semoga tempat wisata ini bisa di perbaiki karena sangat ber-potensial tinggi sebagai tempat wisata yang cantik 🙂

  17. EDUN euy
    Sebagai putra daerah aq merasa bangga dgn adanya CURUG MARELA mudh”an menjadi aset bgi kehidupan warga yang ada di sekitaran stu……….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *