[Opini] Motor yang Cocok Bagi Pemilik Pulsar yang Ingin Naik Kelas

???????????????????????????????

 

Bro n Sist…
Kira-kira setahun yang lalu, paska kepergian Pulsar 220 dari garasi rumah,saat itu saya sudah memiliki Hyosung Comet 250 dan ada seseorang yang minat. Dengan kerinduan yang dalam terhadap Pulsar 220, saya berdiskusi dengan mas Agus Setiawan mengenai motor yang cocok untuk menggantikan Pulsar. Satu per satu motor kami bahas sampai pada akhirnya kami sepakat ada satu motor yang sangat cocok untuk menggantikan Pulsar 220 saya.

Continue reading

Tanya Jawab Seputar Regal Raptor Daytona 350

Regal Raptor Daytona menuju Puncak Galunggung

RR Daytona menuju Puncak Galunggung

 

Bro n Sist…

Sebagai pemilik motor yang gak mainstream familiar, saya sering sekali ditanya ini itu oleh teman, tetangga, saudara, petugas SPBU, bahkan oleh pengendara motor yang berhenti di sebelah saat di Lampu merah. Naah, khusus buat Bro n Sist, saya rangkum tanya jawab seputar RR Daytona di tulisan kali ini. Silahkan disimak… Continue reading

[Share] Jalur Rawan Tabrakan Beruntun

Pah, lajur kanan kosong tuh
Enggak mah, disini aja
Emang kenapa? Lama tau…!!
Lajur kanan disini rawan tabrakan beruntun, padahal paling selisihnya cuma 10 menit.

Begitu kira-kira percakapan kami saat melintas Tol Kemanggisan arah Kebon Jeruk di malam hari. Saya memang sudah terbiasa mengalokasikan waktu 15 menit lebih lambat demi menghindari tabrakan beruntun di lajur kanan ruas tol tersebut. Bukan sekali dua kali, hampir setiap melewati ruas tol Kemanggisan arah Kebon jeruk, selalu ada kejadian “berhenti mendadak”, benar-benar sangat beresiko.

Waktu memang sangat berharga, tapi nyawa dan keselamatan jauh lebih berharga dibanding selisih waktu beberapa menit saja.

Continue reading

Brand Global, Harga Sama, Buatan Lokal dengan Negara Tetangga, Pilih Mana? Bukan Motor

Adidas

 

Bro n Sist…

Sebagai pembaca setia blog nya om Arantan, rasanya sah-sah saja jika sekali-kali saya menulis atas inspirasi dari tulisan beliau. Nah, tulisan kali ini terinspirasi dari tulisan om arantan yang ini (klik disini…).

Sekitar 7 tahun yang lalu, saya pernah jalan-jalan ke Sarinah & Pasaraya Thamrin hanya sekedar melihat-lihat. Ada satu hal yang sangat menarik buat saya pada waktu itu yaitu harga sepatu merek Adidas berkisar antara 800 ribu – 1 juta. Nah, uniknya, sepatu Adidas dengan harga 800 ribuan hampir semuanya “made in Vietnam” sedangkan sepatu Adidas dengan harga kisaran 1 Jutaan hampir semuanya “made in Indonesia”.  Saya benar-benar tidak salah lihat, malah hampir setengah jam saya teliti satu demi satu sepatu tersebut (maklum, masih katrok), hingga saya terus teringat sampai sekarang. Pikir saya “hmm.. hebat juga yaa, Made in Indonesia ternyata lebih mahal”. Dan saya tahu persis bahwa sepatu Adidas Made in Indonesia kala itu diproduksi di PT. Panarub Industri, PT. KMK Global dan PT. Prima Inreksa. Dimana di saat yang sama, PT. Panarub juga memproduksi sepatu merek lokal yaitu “Specs” dengan kisaran harga dibawah 200 ribu.

So, Pertanyaannya, Jika ada barang merek Global, harga sama, satu buatan lokal dan satu buatan luar, apakah Bro n Sist pilih buatan luar? Apakah buatan lokal harus lebih murah dibanding buatan luar? atau begini kasarnya, Apakah Adidas Made in Indonesia harus lebih murah dari Nike buatan Vietnam jika dijual disini? dan jika harganya sama maka orang lebih pilih Nike Vietnam atau Puma Vietnam atau Fila Vietnam asalkan jangan lokal? :mrgreen:

Monggo dikomentari sambil nyruput teh tubruk, biar santai… 😀

Foto dari Wikipedia

[Share] Modifikasi Knalpot RR Daytona 350 di RAC Topspeed

image

Bro n Sist…

Berbekal kepuasan terhadap knalpot custom buatan RAC Topspeed di Honda CS1 saya, maka kali ini tanpa ragu saya menyerahkan knalpot Regal Raptor Daytona 350 saya untuk dimodifikasi di RAC Topspeed di daerah Curug – Tangerang.

Continue reading

Superioritas Performa Yamaha R25 bukan Sebatas Brosur

image

Bro n Sist…

Gambar diatas saya capture dari status FB Ultraspeed Racing. Disitu ultraspeed memaparkan secara singkat mengenai komparasi hasil dyno test untuk 4 jenis motor 250cc yang dilakukan di dua tempat yaitu di Ultraspeed Racing dan di Jakarta utara (tidak disebutkan).

Continue reading

[Review] Dua Tahun Bersama Nissan Grand Livina

Nissan Grand Livina saat melintasi jalur Parangtritis - Wonosari

Nissan Grand Livina saat melintasi jalur Parangtritis – Wonosari

 

Bro n Sist…

Bulan April lalu kendaraan harian saya yaitu Nissan Grand Livina telah berumur 2 tahun. Melanjutkan review mobil MPV ini setahun lalu (klik disini…), kali ini saya coba melakukan review untuk yang kedua kalinya dalam usia mobil dua tahun.

Di tahun kedua, mobil saya ini menempuh jarak yang kurang lebih sama dengan tahun pertama yaitu sekitar 35.000 Km. Jadi, di usia yang baru dua tahun, mobil ini sudah menempuh jarak 70.000 Km.

Continue reading