Kesejukan Situ Lengkong Panjalu Ciamis

Bro n sist…

Sudah lama saya tidak menulis di blog tercinta ini.

Kali ini saya akan menuliskan perjalanan saya beberapa waktu yang lalu ke kampung halaman saya ( Arjawinangun – Cirebon ), dilanjutkan ke Situ Lengkong ( Ciamis ) dan pulangnya via Bandung – Cianjur – Bogor dengan sebelumnya mampir dulu ke Garut. Sungguh perjalanan yang sangat mengasyikkan ditemani dentuman khas suara knalpot Abbys Sheldiez yang mampu mendongkrak power si brievo sampai 3 hp.

Well, kita lanjutkan ceritanya. Kali ini saya akan lebih menceritakan tentang Situ Lengkong.

Situ Lengkong merupakan obyek wisata alam yang terletak di kecamatan Panjalu kabupaten Ciamis. Untuk memasuki area obyek wisata ini, pengunjung dikenai biaya retribusi sebesar Rp. 2.500,- per orang. Daya tarik Situ Lengkong berupa panorama danau alami yang indah serta keberadaan sekumpulan kalong ( kelelawar besar ) yang berkumpul di tanjung yang menjorok ke tengah danau. Udara yang sejuk di lokasi ini membuat saya betah berlama-lama menikmati pemandangan alam Situ Lengkong ini. Cekidot….

.

Suasana yang sejuk meskipun jam 1 siang.

.

Daratan yang menjorok sampai ke tengah danau dihuni sekumpulan Kalong.

.

Tepian danau yang mirip suasana di Cukang Taneuh ( Green Canyon ).

.

Brievo pun ikut narsis di tepian danau

.

PRIDES was here !!!

.

Selain itu pengunjung juga dapat mengelilingi danau dengan menggunakan perahu untuk menyusuri tepian danau yang sangat eksotis itu. Tarif yang dikenakan untuk mengelilingi danau seluas itu relatif terjangkau yaitu sebesar Rp. 10.000,- per orang. Sungguh merupakan wisata alam yang sangat menyegarkan tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

Rute perjalanan yang saya tempuh yaitu Tangerang – Jakarta – Bekasi – Karawang – Pamanukan – Jatibarang – Arjawinangun – Rajagaluh – Sukahaji – Maja – Cikijing – Cigambul – Panjalu – Suryalaya – Ciawi – Malangbong – Limbangan – Garut – Nagrek – Bandung – Cianjur – Puncak – Bogor – Ciseeng – Serpong – Tangerang.

Untuk mencapai lokasi Situ Lengkong dari Jakarta dapat menempuh rute kepulangan saya yaitu melalui Bandung – Nagrek – Malangbong – Ciawi belok kiri kira-kira 15 Km ke arah Panjalu, sampai di pertigaan Panjalu belok kanan kira-kira 500 meter.

Ini dia rute yang saya tempuh.


Rute perjalanan
Untuk melihat dengan Google map, klik disini.

Ini dia kondisi jalan dari Cikijing ke arah Ciamis..

Jalanan berliku dengan kondisi aspal yang mulus…

.

Bro n sist, silahkan dikomentari…

Pesona Curug Cijalu Subang

Bro n sist …

Sesuai judulnya, kali ini saya coba nulis tentang jalan-jalan saya bersama teman PRIDES ke curug Cijalu Subang sekitar dua bulan yang lalu. Waktu itu kami berangkat 6 orang dengan menggunakan 3 motor pulsar 180 yaitu saya, bro Gahn-a dan bro Bontha yang masing-masing ditemani boncenger. *cihuy…

Curug Cijalu terletak di desa Cipancar kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang. Untuk menuju ke curug Cijalu dari jakarta bisa menempuh rute Jakarta – Bekasi – Karawang – Kota bukit indah – Sadang – Purwakarta – Wanayasa – Cijalu. Kondisi jalan dari Jakarta sampai memasuki desa Cipancar merupakan jalan beraspal dengan kualitas yang cukup baik. Sedangkan kondisi jalan dari desa Cipancar menuju curug Cijalu sebagian beraspal dan sebagian merupakan jalanan batu bercampur tanah yang perlu diwaspadai jika kita melewatinya pada saat hujan.

Rute dari Jakarta menuju curug Cijalu

.

Curug Cijalu menyajikan suasana yang sejuk, tenang dengan pemandangan yang sangat indah. Bahkan sebelum memasuki gerbang wana wisata curug Cijalu, kita sudah disuguhkan dengan hamparan hijau kebun teh di kiri kanan jalan. Jika cuaca cerah, di kejauhan tampak waduk Jatiluhur, kota Subang dan Purwakarta dari ketinggian.

Setelah memasuki gerbang wana wisata curug Cijalu, perjalanan menuju curug dilanjutkan dengan berjalan kaki. Jarak dari area parkir motor sampai ke curug kurang lebih 300 meter. Kira-kira 100 meter sebelum mencapai curug Cijalu terdapat curug yang lebih kecil namun sangat eksotis yang disebut curug Perempuan, sebagian warga setempat menyebutnya curug Cibuntu. Untuk lebih lengkapnya silahkan langsung dicicipi …

Bro Gahn-a beraksi di jalan raya Karawang

.

Akhir jalan aspal setelah melewati desa Cipancar

.

Jalanan aspal berbatu dengan pemandangan yang sangat menyegarkan

.

Srigala lapar di puncak bukit

.

Curug Cibuntu atau disebut juga curug Perempuan sebelum mencapai curug Cijalu

.

Curug Cijalu yang sangat mempesona

.

Bro n sist… Silahkan dikomentari…

Master Touring Prides dari Cirebon

Bro n sist sekalian…

Setelah sekian kali saya membuat tulisan tentang touring bersama pulsar, tidak lengkap rasanya jika saya tidak menghadirkan sosok yang sangat inspiratif buat para pecinta touring, khususnya di komunitas PRIDES. Tanpa mengurangi rasa hormat saya terhadap para master touring yang lain, kali ini saya akan menuliskan tentang ‘Mas Agus Setiawan” beserta kecintaannya terhadap kegiatan touring dengan menggunakan Pulsar.

Nama “mas Agus Cirebon” sudah sangat akrab di telinga para Pulsar rider, khususnya para piriders. Saat kita mendengar sebutan “mas Agus Cirebon”, maka yang akan terlintas di fikiran kita adalah gambaran panorama indah alam indonesia dengan motor Pulsar ber nomor polisi “E” sebagai modelnya.

Mas Agus Setiawan adalah Pulsar rider yang berdomisili di kota Cirebon, aktif di dalam club Prides dan menjabat sebagai Kechap (ketua chapter) Cirebon. Dengan menggunakan Pulsar 200cc nya, mas Agus sudah mengunjungi berbagai daerah dan berbagai lokasi yang eksotis di Pulau Jawa, Bali dan Sumatra. Hingga saat ini odometer di motornya mencatat lebih dari 60.000 KM dan sekitar 10.000 KM nya adalah pemakaian harian ( pulang pergi kerja ), wow… bisa diartikan, mas Agus telah melakukan touring lebih dari 50.000 KM. Hal ini sangat wajar, mengingat hampir setiap weekend, mas Agus melakukan touring dengan menggnakan motor kesayangannya. Mulai dari jarak puluhan kilo meter hingga jarak ribuan kilo meter, mulai dari solo touring, groupee, duet, sampe touring dengan mengajak serta sang istri dan sang buah hati pun sukses dilaksanakan.

Dengan segenap rasa hormat, saya menyatakan salut dan bangga terhadap sosok mas Agus yang cool dan murah senyum ini. Sepak terjang mas Agus telah menginspirasi saya untuk mengunjungi lokasi-lokasi yang eksotis di negeri ini dengan menggunakan motor. Tentunya, perjalanan yang saya lakukan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan beliau.

Bro n sist, ini adalah beberapa foto mas Agus saat melakukan turing. Tentunya masih banyak lagi hasil dokumentasi beliau bersama Pulsarnya.

Mas Agus di sekitar bendungan Cikanteh Sukabumi Jawa Barat

.

Mas Agus di Pantai Baron Gunung Kidul Yogyakarta

.

Mas Agus menuju kawah Ijen Banyuwangi Jawa Timur

.

Di Tanjung Papuma Jember Jawa Timur

.

Mas Agus di Bali

.

Di pantai Klayar Pacitan Jawa Timur

.

Mas Agus di pantai Batu Karas Ciamis Jawa Barat

.

Mas Agus di curug Cijalu Subang Jawa Barat

.

Tentunya masih sangat banyak lokasi yang telah dikunjungi oleh “mas Agus Cirebon” ini yang sebagian besar terangkum dalam Album jalan-jalan week end Agssstwn di Prides Online.

Silahkan dikomentari…

Panorama Pulau Santolo Pameungpeuk Garut

Bro n sist…

Ini adalah coretan perjalanan saya ke pulau Santolo di daerah Pameungpeuk kabupaten Garut.

Setelah selesai meliput (ciyee… bahasanya..) sentra industi kulit garut, saya dan temen saya yaitu bro Lumi melanjutkan perjalanan ke Pameungpeuk, konon disana terdapat pantai yang eksotis.

Pameungpeuk adalah sebuah kecamatan yang terletak kurang lebih 83 Km di selatan kota garut. Perjalanan dari Garut ke Pameungpeuk dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam (dengan menggunakan motor tentunya) dengan rute: Garut – Cikajang – Cisompet – Pameungpeuk.


Rute dari Garut ke Pameungpeuk

.

Rute ini melewati jalan berliku yang sangat mengasyikkan untuk melakukan cornering dengan sepeda motor. Tikungan yang tidak ada habisnya dengan pemandangan sekitar yang begitu indah menghadirkan pengalaman yang sangat berkesan. Sungguh sebuah kerinduan yang sangat dalam untuk dapat merasakan kembali saat-saat bermanufer di tengah jalur berkelok dengan sejuknya udara dan hamparan kebun teh di sepanjang jalan Cikajang – Pameungpeuk.

Jalur Cikajang – Pamengpeuk yang tak terlupakan

.

Tidak jauh dari Pameungpeuk, terdapat dua pantai yang sangat indah yaitu pantai Sayang Heulang dan Pulau Santolo. Suasana di Pameungpeuk cukup ramai, terdapat beberapa bank pemerintah maupun swasta, juga terdapat beberapa penginapan.

Pulau Santolo terlatak kurang lebih 4 Km dari Pameungpeuk ke arah barat melalui jalan lintas selatan. Di sebelah kiri jalan terdapat pintu masuk ke Pulau Santolo. Di area pantai sekitar pulau Santolo terdapat beberapa penginapan dan rumah makan dengan menu yang cukup lengkap. Jadi bro n sist tidak perlu khawatir mengenai urusan menginap dan urusan makanan.

Santolo adalah nama sebuah pulau yang terpisah dari pulau jawa hanya kurang lebih 100 meter saja. Untuk menuju ke pulau Santolo dapat menggunakan perahu dengan tarif Rp. 2.000,- per orang sekali jalan.

Perahu untuk menyebrang ke Pulau Santolo

.

Bro Lumi diatas perahu menuju Pulau Santolo

.

Daya tarik Pulau Santolo berupa pantai dengan hamparan pasir putih dengan air yang  jernih, terdapat pula pantai yang dangkal dengan dasar batu karang yang sangat eksotis, serta adanya aliran sungai kecil yang unik yaitu berupa aliran air laut yang mengalir ke sungai. Benar-benar keindahan yang dapat dilukiskan dengan kata-kata.

Panorama pantai dan pulau Santolo akan selalu menghadirkan kerinduan…

Selamat mencicipi dan silahkan dikomentari…

 

Baca juga :

Pulau Santolo dari Sudut yang Berbeda

Sukaregang Sentra Industri Kulit Garut

Bro n sist sekalian…

Kali ini saya coba menyajikan oleh-oleh dari perjalanan saya beberapa waktu yang lalu ke kota Garut. Saya sengaja mengunjungi sentra industri kulit Garut.

Sentra industri kulit terletak tidak jauh dari pusat kota Garut, tepatnya terletak di daerah Sukaregang kecamata Garut Kota. Deretan outlet penjual produk kulit berada di Jl. Ahmad Yani kota Garut, sedangkan industri penyamakan kulit serta pengrajin produk kulit kebanyakan berada di Jl. Gagak Lumayung yang terletak tidak jauh dari jl. Ahmad Yani. Di jl. Gagak Lumayung ini juga terdapat beberapa outlet penjual produk kulit.

Ini dia rute menuju sentra industri kulit di Jl. Gagak Lumayung.

A: Jl. Otista (jalan masuk kota Garut dari arah Nagreg, B: Industri penyamakan kulit (Jl. Gagak Lumayung) C: Outlet penjualan produk kulit (Jl. Gagak Lumayung)

.

Produk hasil olahan kulit yang dijual di kawasan ini beraneka ragam, mulai dari Dompet, sepatu, sandal, tas, jaket, sampai sarung tangan kulit tersedia dengan harga yang cukup terjangkau.

Silahkan dilihat-lihat oleh-olehnya :

Pintu masuk Jl. Gagak Lumayung

.

Salah satu pabrik penyamakan kulit

.

Suasana Jl. Gagak Lumayung

.

Outlet penjual produk kulit

.

Aneka produk kulit “asli” dengan harga terjangkau

.

Produk kulit buatan garut memiliki kualitas yang setara dengan produk import seharga jutaan rupiah. Ayo kita cintai produk dalam negeri. Gimana bro n sist? tertarik? silahkan mengunjungi kota Garut dengan lama perjalanan sekitar 7  jam dari jakarta dengan menggunakan sepeda motor tentunya.

Semoga bermanfaat, silahkan dikomentari dan dikritik …