Ini Kata Pengguna Honda Verza Setelah Touring dengan Suzuki GSX-S150

image

Bro n Sist,
Mas-mas Bapak-bapak yang berpose di foto diatas adalah alumni touring Tangerang – Bali – Lombok dengan Pulsar 180, Tangerang – Lampung- Kiluan dengan Hyosung Comet 250, Garut- Galunggung- Tangerang dengan Regal Raptor Daytona 350, Tangerang – Jogja – Pacitan dengan Kawasaki ER6n,  Jogja – Bali – Lombok dengan Vario 125, dan masih banyak lagi. Yang terakhir Bekasi – Jogja dengan Honda Verza 150.
image

Minggu lalu bapak dua anak yang kesehariannya menggunakan Honda Verza tersebut yang tidak lain adalah saya sendiri ? , menjajal Suzuki GSX-S 150 untuk touring Blogger & Media di Etape 2 yaitu dari Purwokerto sampai Madiun via Wonosobo – Jogja – Tawangmangu. Berikut ini kesan Touring menggunakan Suzuki GSX-S 150 oleh penunggang Verza:

Ramping
Dari segi desain, Suzuki GSX-S ini memang lebih ramping dan dinamis. Jok yang terpisah makin menyiratkan kesan sporty. Desain tangki yang ramping, sangat pas dijepit kedua paha. Rasanya plek. Namun, sebagaimana motor 150cc lainnya, untuk postur saya yang 175cm/ 70 74 kg, motor terasa agak kekecilan.

Stang agak ke depan dan foot step agak ke belakang
Yang paling unik di motor ini adalah foot step yang dibuat agak ke belakang. Hal yang tidak biasa untuk motor naked harian. Hasilnya saya agak kagok diawal-awal menunggangi motor ini. Tapi lama-kelamaan mulai terbiasa dan makin asyik.

Jok tipis dan cukup keras
Jok depan motor ini dibuat tipis minimalis namun mengikuti anatomi pantat rider. Bagian depan menyempit sedangkan bagian belakang sedikit melebar sehingga mampu menyangga pantat dengan sempurna. Busa yang digunakan pun tidak terlalu empuk dan cenderung keras.

Ergonomi Lumayan
Anehnya, dengan jok model seperti itu, saya tidak merasakan panas dan pegal di pantat. Dengan jarak tempuh sekitar 500 km, saya justru merasakan pegal dan kesemutan di telapak tangan dan telapak kaki. Sedangkan punggung, pinggang, pantat, paha dan betis aman. Gak terasa pegal.

Performa Dahsyat
Membandingkan performa GSX-S dengan motor harian saya yang sama-sama 150cc seperti bumi dan langit. Untuk meraih speed 95 kpj, motor ini cukup menggunakan gigi 3. Mesin DOHC Overbore benar-benar menunjukkan karakternya sebagai mesin sport sejati. Mesin mampu berteriak sampai 13.000 rpm tanpa kedodoran atau tercekik limiter.

Ada satu kesempatan saya mengekplorasi performa motor ini saat rombongan terpisah jauh di daerah Kledung. Beranjak dari rombongan belakang, saya mencoba mengejar rombongan depan untuk memberi tahu officer yang sekaligus menguji performa motor ini. Hasilnya, cukup mengejutkan. Speed di speedometer mencapai 130 kpj di 12 ribuan rpm Gigi 5. Bahkan tidak sempat shifting ke gigi 6. Benar-benar dahsyat bro.

Torsi merata, putaran rendah kurang nendang
Karakter mesin GSX-S ini memiliki powerband yang luas dengan torsi yang merata. Akselerasi motor terasa smooth tanpa ada lonjakan torsi, namun terus mengisi dan tumbuh. Semakin tinggi putaran mesin, motor semakin bertenaga.

Sayangnya, dengan karakter demikian, untuk berakselerasi cepat, dibutuhkan putaran mesin yang tinggi, minimal 7000an rpm. Dibawah itu, akselerasi motor terasa biasa saja.

Aneh buat boncengan
Pernah lihat orang Yamaha R15 berboncengan? Kira-kira seperti itu. Tapi ini motor naked yang seharusnya lebih ramah untuk berboncengan.

Handling istimewa
Selain performa, yang saya suka dari motor ini adalah handlingnya yang lincah namun tetap stabil di kecepatan tinggi. Motor inu dengan mudah bisa saya tekuk ke kanan dan ke kiri dengan sangat presisi. Salah satu yang terbaik dan membuat saya penasaran untuk menjajal GSX-R.

Mesin super halus
Terakhir kali saya merasakan motor batangan dengan mesin yang halus adalah saat saya mengendarai Bajaj Pulsar generasi lama. Nah, GSX-S150 ini lebih halus lagi. Bahkan saat raungan mesin diatas 10.000 rpm tetap terasa halus.

Mesin Adem
Berbeda jauh dengan mesin Satria FU karbu yang cepat panas, mesin GSX-S ini adem banget bro. Beberapa kali terkena macet parah, mesin tetap adem. Cirinya gampang, saat macet parah, biasanya jika mesin mulai panas, kampas kopling memuai, akibatnya kopling susah pere dan gigi susah dinetralkan. Ini sama sekali tidak terjadi di GSX-S150. Mesin tetap adem meski dipakai jarak jauh dan bermacet-macetan. Perpindahan gigi pun tetap mulus.

Suspensi cenderung keras
Suspensi motor ini sepertinya disetting agak keras. Mungkin bertujuan agar motor dengan bobot yang ringan dan wheel base pendek ini tetap stabil di kecepatan tinggi. Melewati jalanan jelek memang terasa guncangannya, tapi melahap tikungan dan lurusan di kecepatan tinggi terasa sangat asyik dan bikin ketagihan.

Kesimpulan
Suzuki GSX-S150 memang asyik buat touring. Tapi menurut saya lebih asyik lagi buat track day dan cornering.

Silahkan dikomentari…

9 thoughts on “Ini Kata Pengguna Honda Verza Setelah Touring dengan Suzuki GSX-S150

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *