CLBK Sama Sensasi Jambakan Setan Motor Dua Tak Menjelang Discontinue

Ninja RR 150

 

Bro n Sist…

Sekitar 10 tahun yang lalu, tunggangan saya sehari-hari adalah Yamaha RX-King Cobra produksi tahun 1994 dengan kode blok silinder Y-2 yang relatif lebih tebal dibanding Y-3 atau YP-1 dan seterusnya. Saat itu saya benar-benar menikmati sensasi jambakan setan dari motor legendaris 135 cc tersebut.

Saat ini motor dua tak sudah diambang kepunahan. Ninja 150 series yang menjadi generasi terakhir motor dua tak di tanah air, kabarnya akan segera disuntik mati pada pertengahan tahun ini. Beruntung saya berkesempatan menjajal salah satu generasi terakhir motor dua tak ini.

Adalah Ninja RR 150 produksi tahun 2015 yang saya jajal sore tadi di seputaran komplek Talaga Bestari Tangerang. Berikut impresinya :

Tampilan

Motor full fairing ini memiliki tampilan yang simpel, sederhana namun enak dilihat. Ukuran fairing sangat proposional dengan bodi motor yang memang kecil  ramping. Namun, kalau boleh jujur, saya lebih suka desain Ninja RR versi sebelumnya.

Sebagai motor cowok yang lahir di tahun 90 an, Ninja RR tetap mempertahankan ciri khas nya yaitu tidak adanya electric starter. Jadi, untuk menyalakan mesin, mau tidak mau harus mengengkol kick starter, persis RX-King dan kawan-kawan.

Tampilan panel instrumen pun sangat sederhana, hanya diisi dengan speedometer analog, tachometer yang juga analog, odometer serta trip meter yang juga analog, indikator netral, top gear, lampu sein, peringatan oli, serta penunjuk volume bensin. Kesemua instrumen tersebut masih menggunakan teknologi lama yang jadul sederhana.

Ada satu yang unik di panel instrumen Ninja RR ini, indikator bensin hanya berfungsi jika tombol “fuel” (di panel sebelah kiri) ditekan. Jika tombol tersebut dilepas, maka indikator bensin turun alias menunjukkan bensin kosong. Jadi, untuk mengetahui kondisi bensin dalam tangki, harus pencet tombol “fuel”. Baru tau saya 😀

Saklar kanan ninja rr 150 Saklar kiri ninja rr 150 Spidometer ninja rr 150

 

Riding Position

Saya coba naik keatas motor ini, kedua tangan menggenggam stang, badan terasa menunduk. Dengan pijakan kaki yang sedikit ke belakang, riding position motor ini benar-benar sporty. Sangat cocok untuk turun di Sircuit, sebaliknya jika ingin menggunakan motor ini untuk touring jarak jauh, sebaiknya Bro n Sist berfikir dua kali.

 

Performa

Kunci kontak “ON”, saya mulai menyalakan motor ini dengan mengengkol, trrrrengtengteng… suara garing knalpot Ninja RR terdengar merdu. Masuk gigi satu, motor langsung saya ajak berakselerasi, di rpm rendah, tarikan motor sudah mulai terasa dan cepat sekali merambat naik, namun saat melewati 7.000 rpm, saya benar-benar kaget dengan jambakan setan motor ini, hampir-hampir saya tidak bisa menahan roda depan untuk tetap menapak di aspal. Beruntung riding position motor ini menunduk, sehingga mempermudah untuk menjinakkan jambakan setan yang dahsyat itu.

Dari 7.000 rpm langsung melonjak ke 11.000 rpm dalam sekejap. Oper gigi 2, kemudian gigi 3, di 10.000 rpm spidometer sudah menunjukkan 110 Km/jam. Mantaap!!

Urusan performa, motor ini berani diadu dengan kakaknya yang dua silinder.

 

Suspensi

Layaknya motor sport, suspensi motor ini terbilang keras, bantingan saat melewati polisi tidur terasa agak kasar. Namun disisi lain, dengan suspensi yang keras ini, motor jadi lebih mantap untuk diajak bermanufer, tidak ada gejala ngebuang saat diajak cornering dengan kecepatan tinggi.

 

Handling

Kalimat yang cocok untuk menggambarkan handling motor ini adalah “Lincah dan Mantap”. Dengan bobot motor yang ringan serta dimensi yang ramping, motor ini sangat lincah untuk bermanufer bahkan di tengah keramaian. Disisi lain, stabilitas motor di kecepatan tinggi pun masih terbilang OK.

 

Traksi dan Pengereman

Ninja RR yang saya jajal ini menggunakan ban IRC NR82 tube type dengan ukuran 90/80-17 (depan) dan 110/80-17 (belakang), persis ban bawaan TVS Apache yang sering saya keluhkan. Sayang sekali!

Terbukti saat hard breaking di kecepatan 80 Km/jam, kedua ban sempat mengalami slide (ngesot). Traksi ban IRC NR82 terbukti tidak mampu mengimbangi sistem pengereman Ninja RR yang sangat pakem.

Ban IRC NR82

Ban IRC NR82

 

Kesimpulan

Motor 2 tak memang benar-benar sensasional. Sensasi menunggangi motor 2 tak tidak dapat tergantikan dengan motor 4 tak, setidaknya bagi penggemarnya. Sampai kapan pun, motor 2 tak akan selalu mendapat tempat di hati para penggila kecepatan.

 

Bro n Sist, silahkan dikomentari…

7 thoughts on “CLBK Sama Sensasi Jambakan Setan Motor Dua Tak Menjelang Discontinue

  1. udah kenceng irit pula, punya ane RR 2010 masih bisa 1:28/29. tp kalo lagi kesetanan terus ama SKIPS ya mgkn 1:20an lah 😀

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *