[Tutorial] Mengembalikan Hembusan & Kesegaran Udara AC New Picanto Cukup Rp. 65.000

[Tutorial] Mengembalikan Hembusan & Kesegaran Udara AC New Picanto Cukup Rp. 65.000

Bro n Sist,

Ditengah dahsyatnya pemasaran LCGC, KIA New Picanto masih mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia lantaran konsumsi bbm nya yang irit, juga kualitas materialnya yang diatas LCGC. Salah satunya milik mas Herry dari Gejayan Jogja ini.

Problem yang terjadi di mobil mas Herry ini adalah hembusan udara AC yang kurang kencang seperti tertahan. Setelah browsing sana-sini, mas Herry memutuskan untuk menyambangi Jogja Auto Filter di daerah Ringroad Selatan Tamanan Jogja untuk mengganti filter kabin. Setelah dibongkar, benar saja, filter kabin bawaan New Picanto terlihat sudah sangat kotor dan mulai tersumbat oleh debu yang menumpuk. Berikut ini penampakan filter kabin New Picanto yang telah lama terpasang:

Penggantian filter kabin New Picanto ini ternyata cukup mudah dan bisa dilakukan sendiri, bahkan tanpa menggunakan alat. Berikut ini cara mengganti filter kabin (filter ac) Kia New Picanto:

  1. Buka laci dasbor sebelah kiri. Jangan lupa keluarkan semua barang-barang dari laci.
  2. Lepaskan pin penahan laci yang ada di sisi kiri dan kanan. (Lihat gambar).
  3. Setelah pin terlepas, laci dapat diturunkan maksimal sehingga box filter kabin terlihat dan mudah dijangkau.
  4. Lepaskan penutup filter kabin.
  5. Keluarkan filter kabin yang lama.
  6. Masukkan filter kabin yang baru.
  7. Tutup kembali seperti semula.
  8. Selesai.

Test, nyalakan AC, hembusan udara AC pun kembali kencang seperti baru dan udara AC kembali bersih dan segar.

Harga filter kabin KIA Picanto ini ternyata cukup murah Bro n Sist, hanya Rp. 65.000 saja.

Bisa dibeli di 

Jogja Auto Filter

Jl. Ringroad Selatan Rejokusuman no. 04, Tamanan, Banguntapan – D.I. Yogyakarta.

Untuk luar area jogja bisa pesan di:

0812 9021 1515
Silahkan dikomentari…

Mengembalikan Performa CVT Vario 125 dengan Grease YAMAHA

Mengembalikan Performa CVT Vario 125 dengan Grease YAMAHA

Bro n Sist…

Buat kalian para pemilik Vario 125 alias WTF, tentunya sangat akrab dengan gejala ndregdeg alias gemetar di area CVT. Saya sendiri sebagai pemilik WTF, bahkan sempat punya dua WTF, sudah tidak heran dengan bergetar/ gemetarnya CVT. Gejala ini terjadi saat CVT sudah mulai kotor. 

Ada beberapa metode untuk menghilangkan getaran di CVT ini. Mulai dari yang paling sederhana yaitu membersihkan CVT dengan menyemprotkan udara kompresor, sampai memodifikasi kopling ganda, entah itu dipantek atau diapakan lagi, saya sendiri kurang paham.

Saya pribadi biasanya meminta mekanik bengkel untuk membersihkan CVT setiap ganti oli (2000 km). Hanya saja, belakangan ini gejala gemetar mulai terjadi lagi sebelum 2000 km. Cukup risih juga. Karena penasaran dan ingin tuntas, WTF pun saya bawa ke WARNA MOTOR Jalan Godean Km. 9 untuk diservis CVTnya.

Menurut mekanik WARNA Motor, CVT si WTF ini mulai kekeringan dan harus dilumasi ulang. Akhirnya CVT dibongkar total mulai dari pulley, roller, drive belt, kopling ganda bearing, spring dan bushingnya. Pokoknya semuanya dibongkar. Part-part tersebut dibersihkan. Setelah itu, bagian-bagian yang perlu dilumasi, diolesi dengan grease. Kebetulan di bengkel ini sedia Grease khusus CVT dari Yamaha (Thanks Yamaha) yang dikhususkan untuk melumasi komponen CVT. 

Setelah selesai dilumasi, semua komponen dirakit kembali. Test nyala, getaran cinta eh gejala gemetar di Area CVT hilang total. Performa CVT honda Vario 125 saya kembali seperti baru berkat Grease dari YAMAHA.

Test jalan, wush… Gak nyangka, CVT yang kurang responsif selama ini hanya karena kurang pelumasan.

Cukup dengan Rp. 30.000, Vario 125 kembali ngacir.

Thanks WARNA MOTOR.

Buat Bro n Sist yang domisili Jogja, bisa mampir ke bengkel ini, alamatnya di 

Jl. Godean Km. 9, seberang RM Sambal Layah.

Kalau mampir kesini jangan lupa sekalian ganti kampas rem cakram dengan merek YAMAGATA. Top..

Silahkan dikomentari…

Jangan Anggap Remah Tutup Pentil

Bro n Sist…

Barang kecil yang tidak ada harganya ini ternyata memiliki fungsi yang sangat penting. Saya sendiri selama ini sering meremehkan yang namanya tutup pentil. Jarang sekali saya memperhatikan tutup pentil di ban motor ataupun mobil saya. Kalau ada ya dipasang, kalau gak ada ya biarkan saja.

Hari ini (telat) saya baru menyadari pentingnya tutup pentil, setelah ban belakang motor saya selalu kempes dan terjadi kebocoran di pentil. Biasanya, kalau terjadi seperti itu, saya ambil jalan pintas, ganti pentil dan beres. Tapi hari ini saya penasaran, coba mengakali pentil yang bocor tadi dengan cara menusuk-nusuk ujungnya menggunakan kunci L paling kecil. Ternyata setelah ditusuk-tusuk beberapa kali, pentil yang tadinya bocor kembali rapat. Setelah dianalisa, kebocoran pentil terjadi karena ada pasir/ kotoran yang mengganjal. Tentu saja akibat dari tidak adanya tutup pentil.

Beruntung kebocoran terjadi di rumah. Bagaimana kalau terjadi saat perjalanan jauh di tengah hutan? Tentunya akan sangat merepotkan. Apalagi jika terjadi saat kendaraan melaju kencang di Jalan tol, Sangat berbahaya..!!

Bro n Sist, mulai sekarang, periksa ban motor dan ban mobil masing-masing, apakah tutup pentil sudah terpasang lengkap?

Silahkan dikomentari…

[Share] Cara Pasang Filter AC (kabin) Honda BRV

Bro n Sist…
Belum banyak yang tahu bahwa Honda BR-V belum dilengkapi dengan filter kabin. Artinya, udara AC bersirkulasi tanpa ada penyaringan! Bisa dibayangkan, debu dan kotoran terus menerus berputar melewati dan mengotori blower, evaporator dan saluran AC. Akibatnya, blower sangat cepat kotor, evaporator pun mudah tersumbat. Yang lebih berbahaya adalah udara AC yang dihirup penumpang adalah udara kotor yang tidak disaring.

Berikut ini dampak negatif jika mobil dibiarkan tanpa filter kabin:
Continue reading

Sia-sia Pasang dan Ganti Filter AC Mobil?

Bro n Sist…

Konon sebagian besar pemilik mobil saat ini belum mengetahui keberadaan filter AC (filter kabin) mobil. Sebagian kecil lainnya sudah tahu tentang adanya filter AC, tapi menganggap bahwa memasang filter AC adalah sia-sia. Apa betul begitu?

Saya coba menyadur penjelasan dari Precision Auto Reapai Inc Kanada Tentang fungsi filter udara AC pada mobil. Begini penjelasannya:

Sebuah filter udara AC (kabin) membersihkan udara luar sebelum masuk ke dalam kompartemen penumpang. Filter AC ini menyaring partikel udara seperti debu, serbuk sari, spora, bakteri, polutan, gas buang, bau dan bahkan bulu-bulu unggas. filter berteknologi tinggi ini dapat memblokir partikel yang lebih besar dari 3 mikron. Sebagai gambaran, sebutir debu pasir memiliki ukuran sekitar 200 mikron. 

Penggantian filter AC Avanza/ Xenia/ Agya/ Ayla/ New Sirion

Tidak semua kendaraan di Indonesia memiliki filter AC (filter udara kabin). Sekitar 70 puluh persen kendaraan baru yang dijual di Indonesia sudah dilengkapi dengan filter AC, tetapi jumlah ini berkembang setiap tahun. filter AC dapat membuat lingkungan mengemudi sangat bagus. Mobil Anda dapat menjadi surga selama musim alergi di Indonesia karena sangat sedikit debu dan serbuk sari masuk ke kabin. 

Namun, jika terlalu lama dibiarkan, filter akhirnya tersumbat. Ketika ini terjadi, aliran pendingin udara Anda bisa menjadi terbatas. Filter bahkan bisa mendatangkan bau. Periksalah buku manual pemilik kendaraan Anda untuk mengetahui interval penggantian filter AC yang direkomendasikan. Kenyataannya, seringkali buku pedoman pemilik kendaraan lupa mencantumkan tentang filter udara kabin, sehingga anda perlu meminta teknisi untuk rekomendasinya. Filter AC ini biasanya harus diganti setiap tahun atau 19.000 kilometer. Anda harus menggantinya lebih cepat jika Anda mengemudi dalam kondisi berdebu seperti di sekitar wilayah Jabodetabek atau kota-kota besar di Indonesia, atau jika Anda mulai mencium bau dari AC Anda. 

Jadi menjaga filter AC Anda bersih mungkin tidak membantu mempererat hubungan anda dengan kakak ipar Anda yang duduk di kursi belakang, tapi itu akan membuat pengalaman berkendara Anda keliling kota menjadi lebih menyenangkan. 

Begitu kira-kira penjelasan dari Precision Auto Repair Inc. Bagaimana menurut Bro n Sist? Apakah memasang dan mengganti filter AC adalah kegiatan sia-sia?
Silahkan dikomentari…

Foto: Datsun.com

Sumber artikel: Precision Auto Repair Inc.

[Review] Setahun Bersama Panther LM

Bro n Sist…

Tak terasa si Biru yang berisik itu sudah menemani kami sekeluarga selama hampir satu tahun. Mobil low profil ini sangat setia menemani kami kesana-kemari, Jogja – Tangerang – Cirebon- Cikarang- Ngawi- Kudus- Salatiga semuanya dilalui tanpa kendala dan tanpa menguras kantong. Sekarang saatnya saya coba sharing pengalaman memelihara mobil ini selama satu tahun pertama. Silahkan disimak…

Bandel dan minim perawatan

Terjawab sudah pertanyaan dalam hati saya, kenapa mobil brisik dan polusi ini harga sekennya cukup tinggi. Ternyata kata kuncinya adalah “Bandel”. Saking bandelnya, biaya perawatan mobil ini menjadi sangat murah. Perawatan rutin yang saya lakukan di mobil ini :

Continue reading

[Driving Review] BMW 530i Tahun 1994 3.000cc V8

bmw 530i

Bro n Sist…

Setelah dapat unit BMW 530i Individual tahun 1994, mobil tersebut langsung saya bawa dari Yogyakarta ke Cikarang untuk direview. Berikut ini hasil review saya, silahkan disimak.

BMW 530i Individual E34M60. 3.000cc V8 32 valve. Tahun 1994 (usia 22 tahun)

Rute: Jogja – Cikarang via Bumiayu

Kesan pertama



Mobil terasa bongsor, lebar dan panjang. Kabin lega dan mewah. Body e34 terlihat classic (jadul) dan berkarakter.

Fitur



ABS, air bag, electric seat, cool box, electric krey (rusak), electric mirror, dual mode untuk transmisi matic yaitu Auto (A) & Sport (S), instrumen cluster tergolong lengkap, sangat canggih pada jamannya, dll

Driving position



Driving position bisa diatur suka2 dengan pengaturan jok electric. Ada 4 axis pengaturan:

Maju mundur jok

Naik turun jok

Rebah tegak sandaran bahu

Naik turun sandaran kepala

Driving position terasa nyaman, visibilitas cukup baik, walaupun agak merepotkan bagi driver pemula. Kaca spion original BMW bagi saya terlalu datar (kurang cembung), akibatnya kendaraan di belakang terlihat sangat dekat. Perlu pembiasaan. Yg menarik, kaca spion ini anti silau.

Handling dan Suspensi



BMW e34 ini memiliki handling yg cukup baik, stabil di kecepatan tinggi, dengan body yg panjang dan lebar masih cukup mumpuni diajak menikung tajam, meskipun kalau dibandingkan dengan BMW seri 3 atau Mitsubishi Lancer, masih kalah presisi. Sedangkan untuk suspensi, e34 ini tergolong sangat nyaman. Suspensi empuk, tetapi tidak terasa mengayun. Bisa dibilang sektor kenyamanan suspensi inilah yg membuat e34 unggul telak dibanding e36 (seri 3).

Performa



Dengan engine 3.000 cc V8 DOHC 32 valve, mobil ini punya tenaga yang beringas mencapai 218HP. Sayangnya dengan konvigurasi V8, tenaga yg dahsyat baru terasa diatas 2500rpm, dibawah itu terasa biasa saja.

Pada mode A, akselerasi mobil ini tidak terlalu istimewa untuk ukuran BMW, tapi pada mode S, sekali tancap gas dijamin badan langsung tersentak tertarik ke belakang. Sangat asyik untuk bermain2 menyalip di Tol, tinggal towel ke mode S, mobil serasa pakai NOS. Wuuush… Meskipun dengan konsekuensi konsumsi bbm yg sangat boros.

Traksi dan Pengereman


Traksi ban Bridgestone Turanza 225/60 -15 yang terpasang di velg 15″ standar BMW seri 5 ini tergolong cukup baik. Beberapa kali terpaksa melakukan hard braking, tidak ada gejala slip, bahkan di kondisi track basah. Hal ini tentunya juga berkat kinerja rem ABS dan power brake yang berfungsi dengan baik.

Untuk mobil dengan bobot 1.6 ton transmisi matic, saya mengapresiasi kualitas pengereman mobil ini. Meskipun tidak sebaik seri 3 yang memiliki bobot lebih ringan.

Konsumsi BBM



Dengan cara driving masih sering lihat jarum “Fuel Consumption” (tujuan eco drive) tapi terkadang sering lupa, sering main-main dengan mode sport sampai 4500 rpm. Konsumsi BBM rata2 sekitar 7.5km/liter untuk perjalanan Jogja – Cikarang menggunakan Pertamax 92.

Kesimpulan



BMW e34 M60 Individual menawarkan kenyamanan yang baik dengan segudang fitur yg memanjakan tanpa menghilangkan karakter BMW di dalamnya. E34 cocok untuk perjalanan jauh bersama keluarga. Mobil dengan usia 22 tahun yang memiliki teknologi dan kenyamanan diatas rata-rata. Bahkan mobil tua ini masih terasa lebih nyaman dan lebih kencang jika dibandingkan mobil 300jutaan yang baru keluar dari dealer. Trust me!
Pros :

(+) Suspensi nyaman

(+) Kabin cukup luas

(+) Interior mewah dan kaya fitur

(+) Handling stabil di kecepatan tinggi
Cons

(-) Body bongsor, panjang dan lebar

(-) Kurang lincah dibanding seri 3

(-) Boros BBM

(-) Eksterior terkesan jadul
Bro n Sist, silahkan dikomentari…

 

Baca juga:

Bengkel Spesialis BMW, OB Motor Jogja

7 Alasan Jangan Beli BMW 530i E34

Berburu BMW Tua

bmw tua

Bro n Sist…

Bulan september ini menjadi awal yang baru bagi saya karena kami sekeluarga akan melanjutkan petualangan berikutnya dengan kendaraan yang saya idam-idamkan selama bertahun-tahun yaitu sebuah BMW. Di blog tercinta ini, saya akan mendokumentasikan sekaligus berbagi cerita tentang BMW, siapa tahu bisa bermanfaat bagi Bro n Sist yang tertarik untuk memelihara the ultimate driving machine ini.

Babak pertama dimulai dengan mengumpulkan informasi mengenai BMW tua ini. Di era informasi seperti sekarang ini, asalkan mau, tidak akan kesulitan memperoleh infornasi yang kita perlukan, termasuk info tentang BMW tua. Mulai dari forum diskusi (semacam kaskus, seraya motor, modcom), group FB sampai blog yang mengulas tentang BMW tua ini dengan mudah kita temukan.

Mengumpulkan informasi ini sangat penting bagi saya untuk mengetahui suka duka, plus minus, serta kenikmatan dan resiko yang akan saya terima jika memelihara BMW tua.

Kenapa BMW tua?

Sudah pasti jawabannya karena BMW muda masih diluar jangkauan. Namun kalau ditanya “kenapa BMW?” jawabannya karena saya jatuh cinta pada pandangan pertama dengan BMW sejak tahun 1999 lalu. Bukan cuma itu, BMW adalah mobil kedua yang saya kendarai dan sensasinya masih terasa setelah hampir 17 tahun berpisah. Sensasi yang luar biasa yang tidak saya temukan setelah beberapa kali bergonta-ganti mobil.

Memilih BMW Tua

Dengan budget yang terbatas serta kebutuhan kabin yang luas, saya menjatuhkan pilihan pada BMW seri 5 E34 yang cukup populer di awal 90an. BMW dengan body E34 yang masuk ke Indonesia ternyata banyak macamnya:

535i E34M30 = 3500 cc dengan kode mesin M30, sistem injeksi masih menggunakan Jetronic

520i E34M20 = 2000cc 6 silinder inline dengan kode mesin M20, sistem injeksi masih menggunakan Jetronic dan menggunakan timing belt

518i E34M40 = 1800cc 4 silinder dengan kode mesin M40, masih menggunakan timing belt. Untuk body E34, tenaga mesin M40 ini dirasa sangat kurang.

520i E34M50 = 2000cc 6 silinder inline dengan kode mesin M50, sistem injeksi menggunakan Motronic (ECU) dan menggunakan timing chain.

520i E34M50TU = 2000cc 6 silinder inline dengan kode mesin M50TU, sistem injeksi menggunakan Motronic, mekanisme valve menggunakan timing chain dan dilengkapi dengan VANOS (semacam VVTi di toyota).

530i E34M60 = 3000cc 8 silinder V DOHC 32 valve dengan kode mesin M60. Sistem injeksi Motronic.

Diantara beberapa tipe BMW seri 5 e34 tersebut, 520i E34M50TU diklaim ketersediaan sparepart nya paling banyak, karena menggunakan mesin yang sama dengan adiknya yaitu BMW 320i E36 yang memiliki populasi sangat banyak.

Saya sendiri pada awalnya prefer untuk mendapatkan 520i M50TU. Namun takdir berkata lain, semua berubah saat saya test drive BMW 530i E34M60 3000cc V8 Individual. Seakan lupa dengan pakem konsumsi BBM dan ketersediaan sparepart. Sensasi kenyamanan seri Individual serta jambakan setan dari mode “Sport” di matic 3000cc ini benar-benar membuat saya terlena. Seperti terhipnotis, sekejap saya pun lupa dengan beberapa 520i yang saya datangi dan test drive sebelumnya. Bahkan saya lupa dengan standar pengecekan membeli mobil bekas. Pada akhirnya mobil pun mampir ke garasi ditebus dengan harga yang murah, namun memiliki beberapa PR yang tidak murah.

Penampakan BMW Tua Penghuni Garasi

Inilah badak merah penghuni garasi kami. BMW 530i E34 M60 B30 Individual. Seri Individual adalah seri dengan interior yang berbeda dengan seri standar. Dilengkapi dengan electric seat, electric krey, dan cool box (kulkas) menjadikan seri ini lebih mewah.

bmw tua

Tahapan berikutnya adalah restorasi agar bisa tampil seperti foto yang pertama. Hehehe…

Bro n Sist, silahkan dikomentari.

 

Baca juga:

Bengkel Spesialis BMW di Yogyakarta

Menjajal BMW 530i dari Jogja ke Bekasi via tol Cipali

7 Alasan jangan beli BMW E34 530i

[Share] Kenapa Pilih Isuzu Panther LM 2001

image

Bro n Sist,
Sebelum Gand Livina benar-benar meninggalkan saya, Panther tua warna biru sudah parkir di garasi, menggusur Grand Livina yang terpaksa parkir di pinggir jalan. Yup, mobil diesel 2500cc itu memang saya pilih untuk menjadi pengganti Grand Livina namun dengan fungsi tambahan yaitu sebagai pengangkut barang.

Saat hunting mobil pengganti Grand Livina, saya pengen dapat mobil dengan kriteria Irit, tangguh, bisa buat angkut barang, muat banyak, perawatan murah, budget dibawah 75 juta. Continue reading

Modifikasi Jok Vario 125 untuk Touring

IMG_8027

Bro n Sist…

Salah satu kekurangan dari Honda Vario 125 (WTF) adalah jok nya yang super keras. Bahkan banyak yang bilang sekeras Batu!! padahal enggak segitunya siih. Bukan apa-apa, demi fitur “Helm in”, kenyamanan jok terpaksa dikorbanin. Jok WTF ini kalo dibuka, dibawahnya ada cekungan pas diatas bagasi, fungsinya biar muat helm. Imbasnya, busa jok jadi tipis. Kalo dipake jarak jauh, ampun dah rasanya. 😀

Continue reading